Penerapan Transformasi Arsitektur Tradisional Buton pada Perancangan Cultural Center di Kabupaten Buton

  • Umar A
  • Setyawati E
  • Preambudi A
N/ACitations
Citations of this article
18Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Kabupaten Buton berada di Sulawesi Tenggara dengan masyarakatnya yang kental dengan budaya dan tradisi turun temurun. Namun, perkembangan teknologi mempengaruhi minat masyarakat Buton terhadap pelestarian budaya lokal, terutama pada generasi muda. Salah satu penyebabnya adalah belum ada wadah komunitas pelaku kegiatan budaya dan wadah pengembangan budaya Buton. Salah satu usaha untuk menjaga nilai budaya local ialah perlu adanya wadah bagi pelaku budaya dan pengembangan budaya lokal tersebut, berupa bangunan cultural center yang sekaligus dapat digunakan sebagai fasilitas penunjang wisata di Kabupaten Buton.  Tujuan dari penelitian ini untuk menyusun konsep perancangan bangunan cultural center di Kabupaten Buton dengan pendekatan transformasi arsitektur tradisional. Pendekatan ini ditujukan agar nilai tradisional Buton terwujud dalam arsitektur bangunan cultural center yang dapat menjadi momen sejarah arsitektur tradisonal Buton.  Metode penelitian menggunakan metode deskriptif analisis dengan mengungkap data eksisting dan dianalisis dengan konsep transformasi arsitektur tradisional Buton. Konsep perancangan yang dihasilkan berupa transformasi arsitektur tradisonal yang diterapakan pada: perletakan tata massa; pola tata ruang rumah adat malige; filosofi bentuk massa; ornamen; serta struktur pada bangunan rumah adat malige Buton.

Cite

CITATION STYLE

APA

Umar, A. A., Setyawati, E., & Preambudi, A. (2023). Penerapan Transformasi Arsitektur Tradisional Buton pada Perancangan Cultural Center di Kabupaten Buton. Archvisual: Jurnal Arsitektur Dan Perencanaan, 3(1), 1–10. https://doi.org/10.55300/archvisual.v3i1.1584

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free