Remaja perlu membentuk self-concept yang positif dalam proses pencarian jati dirinya. Berbagai variabel psikologi turut membentuk self-concept remaja termasuk self-esteem. Akan tetapi, self-esteem hanya membuat diri para remaja diliputi kebutuhan untuk selalu berusaha berada di atas orang lain atau melebihi standart sosial yang ada. Variabel ini akan memaksa para remaja mempertahankan tingkat self-esteem yang tinggi atau setidaknya di atas rata-rata dari penilaian lingkungan. Self-compassion hadir sebagai variabel yang lebih positif dalam usaha membentuk self-concept remaja. Self-compassion tidak meniadakan evaluasi remaja dari diri maupun lingkungan. Self-compassion membantu remaja untuk memberikan pemahaman perlu bersikap baik terhadap dirinya sendiri (self-kindness), membentuk pemikiran bahwa situasi yang dialaminya sekarang bisa juga dialami oleh orang lain (common humanity), serta secara kesadaran penuh melakukan suatu tindakan (mindfulness), maka ia mampu membentuk self-concept yang lebih positif. Remaja perlu mengembangkan self-compassion daripada terfokus pada self-esteem dalam usaha membentuk self-concept
CITATION STYLE
Repi, A. A. (2019). Self Compassion Versus Self Esteem terhadap Pembentukan Self Concept Remaja: Mana yang Lebih Baik? Jurnal Psikologi TALENTA, 4(2), 167. https://doi.org/10.26858/talenta.v4i2.8242
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.