This research is based on concerns about moral values that are not good in children in the Tunas Mekar Integrated Kindergarten. Therefore, efforts need to be made to develop a positive attitude in children in a better direction. This research uses classroom action research methods. This research was conducted in Tunas Mekar Integrated Kindergarten, with a total of 14 children. One important aspect to be developed in children as provisions in living in the social environment of society is the social-emotional aspect. Every child needs to have good social skills and the ability to process emotions to build balanced relationships in a diverse social environment in terms of religion, ethnicity, and language. This intelligence is commonly known as Interpersonal intelligence. The end of this study found the following results: the first cycle was 57.14%, the second cycle was 67.62%, the third cycle was 78.57%, the fourth cycle was 61.60%, the fifth cycle was 92.85% and the sixth cycle or the last cycle obtained 95.24% results. After doing the first cycle to the sixth cycle, fourteen children experienced high interpersonal intelligence development. Thus, the play method is very appropriate to be used to develop children's interpersonal intelligence. Abstrak Penelitian ini berdasarkan pada keprihatinan terhadap nilai moral yang tidak baik di dalam diri anak yang ada di TK Tunas Mekar Terpadu. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk mengembangkan sikap positif di dalam diri anak ke arah yang lebih baik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan di TK A Tunas Mekar Terpadu, dengan jumlah 14 anak. Salah satu aspek yang penting untuk dikembangkan pada anak sebagai bekal dalam hidup di lingkungan sosial masyarakat adalah aspek sosial-emosional. Setiap anak perlu memiliki keterampilan sosial dan kemampuan mengolah emosi yang baik untuk membangun hubungan yang seimbang di lingkungan sosial yang beraneka ragam baik agama, suku dan bahasa. Kecerdasan ini biasa dikenal dengan kecerdasan Interpersonal. Akhir dari penelitian ini ditemkan hasil sebagai berikut: siklus pertama di peroleh hasil 57,14%, siklus kedua 67,62%, siklus ketiga 78,57%, siklus kempat 61,60%, siklus kelima 92,85% dan siklus keenam atau siklus terakhir memperoleh hasil 95,24%. Setelah melakukan siklus I sampai siklus VI, empat belas anak mengalami perkembangan kecerdasan interpersonal dengan kategori tinggi. Dengan demikian metode bermain sangat tepat digunakan untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal anak.
CITATION STYLE
Sinaga, R., & Doang, M. (2020). Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal Anak melalui Metode Bermain. SIKIP: Jurnal Pendidikan Agama Kristen, 1(2), 104–114. https://doi.org/10.52220/sikip.v1i2.58
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.