PERPUSTAKAAN, GARDA BUDAYA LITERASI INDONESIA

  • Susanti D
N/ACitations
Citations of this article
51Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Bangsa Indonesia pernah memiliki budaya literasi, walaupun budaya lisan tetap menjadi yang lebih kuat, sampai sekarang. Akibatnya adalah bangsa yang malas membaca, yang mengakuisisi pengetahuan dan mentrasfernya kembali tanpa melakukan klarifikasi, terutama pada media-media sosial. Padahal bangsa yang cerdas adalah bangsa yang memiliki budaya literasi yang tinggi, dimana membaca dan menulis sudah menjadi kebutuhan dalam kehidupan keseharian masyarakatnya. Dalam Pembukaan UUD 1945 dinyatakan tujuan pemerintahan Indonesia, salah satunya yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Menjadi bangsa yang cerdas artinya menjadi bangsa yang budaya literasinya tinggi, yang memiliki kebiasaan membaca serta mampu menghasilkan banyak tulisan yang berkualitas, dan untuk bisa mewujudkan itu, perpustakaan dengan pustakawan-pustakawan yang inovatif harus bisa menjadi inkubator rencana kegiatan dan kebijakan yang terkait dengan peningkatan budaya literasi di Indonesia. Metode yang digunakan pada artikel ini adalah studi literatur, studi literatur digunaan untuk meninjau teori yang ada dan penelitian yang sudah pernah dilakukan terkait peran pustakawan dalam menjaga pengetahuan. Kata

Cite

CITATION STYLE

APA

Susanti, D. A. (2018). PERPUSTAKAAN, GARDA BUDAYA LITERASI INDONESIA. Edulib, 8(2), 180. https://doi.org/10.17509/edulib.v8i2.11235

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free