Fenomena perkotaan dalam konteks shrinking cities saat ini menjadi sebuah persoalan khususnya dalam hal penyusutan ekonomi, sosial, demografi, dan spasial kota. Permasalahan lebih lanjut dalam konteks shrinking cities juga terkait dengan pemandangan kota yang mengalami banyak kekosongan sehingga penduduk maupun pengunjung cenderung menghindari kawasan ini karena tidak aman, asing, terpencil dan terisolasi dari akses zona jalan yang sibuk atau padat. Penelitian ini secara khusus menyelidiki kualitas street network di Kota Delft pada dua area, yaitu Delft Centrum dan Delft Buitenhof, dengan menggunakan metode space syntax. Studi ini bertujuan untuk memahami secara komprehensif konteks lingkungan yang terisolasi dan bagaimana hal itu mempengaruhi kegiatan manusia di dalamnya. Analisis fitur street Network dalam space syntax pada penelitian ini menggunakan DepthmapX dan QGIS untuk mendukung eksplorasi pengalaman ruang kota dan manusia. Tulisan ini terfokus pada tiga parameter utama studi kasus, yaitu: konfigurasi spasial antar jalan, hubungan antara fungsi bangunan dan jalan, dan aktivitas berjalan manusia di jalan pedestrian. Analisis ini dapat membantu arsitek dan desainer tata kota untuk merevitalisasi jalan secara spesifik terutama di dalam konteks shrinking cities. Pengembangan strategi desain baru dalam penelitian ini juga memberikan kontribusi dalam inovasi bidang perencanaan dan desain kota dan juga dalam struktur teoritis pengembangan gagasan shrinking cities di masa depan.
CITATION STYLE
Noor Fajrina Farah Istiani. (2022). Analisis dan Pemetaan Integrasi Spasial pada Konteks Shrinking Cities berdasarkan Fitur Street Network, Space Syntax. Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia, 11(2), 56–63. https://doi.org/10.32315/jlbi.v11i2.154
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.