Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan model pembelajaran Discovery learning dan Problem solving ditinjau dari keterampilan berpikir kritis peserta didik kelas 4 sekolah Dasar pada pembelajaran tematik. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik probality yaitu dengan area sampling atau cluster sampling sehingga jumlah sampel penelitian berjumlah 51 peserta didik. Metode penelitian yang dugunakan adalah eksperimen semu (Quasi Eksperimental Research). Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif dan uji T. hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran Problem solving lebih efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dari pada model pembelajaran Discovery learning. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil akhir yang diperoleh dari kelas eksperimen dengan jumlah peserta didik (N) sebanyak 26 peserta didik dengan nilai rata-rata sebesar 61,32, sementara pada kelas kontol diperoleh nilai rata-rata sebesar 66,85 dengan (N) sebanyak 25 peserta didik. Hasil uji T diperoleh nilai signifikansi pada F sebesar 2,589 dan nilai sig 0,024 < 0,050, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam penerapan model problem solving dan discovery learning ditinjau dari keterampilan berpikir kritis peserta didik kelas 4 SD dalam pembelajaran tematik
CITATION STYLE
Moto, M. M., & Srigiarti, S. (2020). Perbedaan Model Pembelajaran Problem Solving dan Discovery Learning ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik. Jurnal Basicedu, 4(2), 498–504. https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i2.383
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.