ABSTRAKKehidupan yang semakin kompleks memungkinkan manusia dihadapkan berbagai risiko yang mengancam aktivitas keseharian bahkan jiwanya. Banyaknya masyarakat muslim di Indonesia menjadi asuransi syariah sebagai tempat yang tepat dalam memperoleh perlindungan atas risiko yang terjadi. Salah satu keberhasilan asuransi syariah dapat dilihat dengan pengelolaan dana tabarru’ yang baik sehingga dapat memenuhi ketika peserta mengajukan klaim dan dapat mengalokasikan surplus underwriting dana tabarru’ diakhir tahunnya. Sehingga tujuan dari studi ini adalah untuk menganalisis alokasi surplus underwriting dana tabarru’ pada salah satu produk asuransi syariah di PT. Asuransi Jiwa Generali Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan strategi studi kasus guna memberikan gambaran detail terkait latar belakang, sifat, dan karakter unik dari alokasi surplus underwriting dana tabarru'. Hasil penelitian ini adalah diperolehnya kesesuaian pengalokasian dana tabarru’ yang diterapkan oleh PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia dengan fatwa DSN-MUI Nomor 53/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Tabarru’ dengan pembagian 50% untuk cadangan dana tabarru’, 30% diperuntukan kepada perusahaan dan 20% sisanya dikembalikan lagi pada peserta. Bersesuaian dengan ulasan sebelumnya mulai dari tujuan, metode penelitian dan hasil maka saran yang relevan dengan studi adalah adanya perhatian khusus pada pembagian surplus underwriting dana tabarru’ pada peserta agar semakin banyak peserta yang tertarik menggunakan produk ini.Kata Kunci: Asuransi Syariah, Alokasi Surplus Underwriting Dana Tabarru’, Generali Indonesia ABSTRACTAn increasingly complex life allows humans to face a variety of risks that threaten daily activities and even the soul. A large number of Muslim communities in Indonesia are sharia insurance as an appropriate place in obtaining protection against the risks that occur. One of the successes of sharia insurance can be seen by tabarru' proper fund management so that it can meet when participants submit claims and can allocate tabarru' fund underwriting surpluses at the end of the year. So, the purpose of this study is to analyze the allocation of tabarru' fund underwriting surplus to one of the sharia insurance products at PT. Generali Indonesia Life Insurance. This study used a descriptive qualitative method with a case study strategy to provide a detailed description of the background MUI / III / 2006, nature, and unique character of the tabarru' fund underwriting surplus allocation. The results of this study have obtained the suitability of the tabarru' fund allocation which was implemented by PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia with DSN-MUI fatwa number 53/ DSN- concerning Tabarru' Agreement with a 50% distribution for tabarru' fund reserves, 30% was allocated to the company, and the remaining 20% is returned to the participants. Following previous reviews starting from the objectives, the research methods, and the results, the suggestion that is relevant to the study is that there is special attention to the distribution of tabarru' fund underwriting surplus to participants so that more participants are interested in using this product.Keywords: Sharia Insurance, Tabarru' Fund Underwriting Surplus Allocation, Generali Indonesia
CITATION STYLE
Syarifudin, S., Nurlailah, N., & Yudha, A. T. R. C. (2020). THE ALLOCATION OF TABARRU’ FUND UNDERWRITING SURPLUS OF IPLAN SHARIA PRODUCT IN PT. ASURANSI JIWA GENERALI INDONESIA. Jurnal Ekonomi Syariah Teori Dan Terapan, 7(9), 1804. https://doi.org/10.20473/vol7iss20209pp1804-1817
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.