Benih yang berkualitas tinggi akan menunjukkan hasil pengujian yang baik. Agar hasil pengujian mutu benih valid, maka perlu dilakukan simulasi pada dua kondisi. Sehingga perlu dilakukan analisa huhungan pada dua kondisi pengujian mutu benih yaitu di laboratorium dan lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perkecambahan benih di laboratorium dengan kemunculan bibit di lapangan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Analisis Benih dan Green House, Politeknik Negeri Lampung, pada bulan Mei—Oktober 2019. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan empat ulangan. Faktor yang digunakan adalah galur padi yang terdiri atas lima taraf yaitu B3, B7, B2, F4 dan F3. Parameter yang diamati di laboratorium terdiri atas daya berkecambah, indeks vigor, kecepatan tumbuh, potensi tumbuh maksimum dan daya hantar listrik. Parameter yang diamati di lapangan terdiri atas daya tumbuh, tinggi bibit dan panjang akar bibit. Antar tolak ukur mutu fisiologis benih padi (perkecambahan dan daya hantar listrik) serta kemunculan bibit di lapangan memiliki korelasi yang erat baik positif maupun negatif. Â
CITATION STYLE
Wahyuni, A., & Pandu Perdana, O. C. (2019). Hubungan Antara Uji Perkecambahan Benih dan Kemunculan Bibit di Lapangan pada Lima Galur Padi,( Relationship Between Germination Test and Field Emergence) of Five Lines of Rice. J-Plantasimbiosa, 1(2). https://doi.org/10.25181/jplantasimbiosa.v1i2.1484
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.