Pekalongan merupakan kota yang dikenal dengan industri batiknya. Banyaknya pengusaha batik dengan skala industri rumahan mengakibatkan industri ini menyatu dengan kehidupan masyarakatnya dan menjadi sebuah ciri kultural tersendiri terutama bagi masyarakat Desa Simbang Kulon yang mayoritas penduduknya adalah pengrajin batik. Aktifitas produksi batik rumahan telah menjadi faktor utama penggerak roda perekonomian yang pada akhirnya berdampak pada tata ruang rumah-rumah yang ada di Desa Simbang Kulon. Adanya fungsi ganda pada rumah hunian yaitu sebagai tempat usaha sekaligus sebagai tempat hunian yang tidak memiliki batasan yang jelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pemanfaatan ruang dalam hunian pada rumah produksi batik di Desa Simbang Kulon. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian kualitatif. Sampel diambil dengan teknik snowball sampling dengan jumlah sampel 7 responden. Analisis dilakukan dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pemanfatan ruang pada rumah produksi batik di Desa Simbang Kulon diklasifikasikan menjadi dua tipe, yaitu tipe campuran dan tipe berimbang. Pada tipe campuran, aktivitas membatik menggunakan ruang rumah di bangunan induk. Sedangkan pada tipe berimbang, aktivitas membatik berada di ruang rumah disekitar bangunan induk tetapi masih menempel dengan bangunan induk.
CITATION STYLE
Rizkiyanti, I., & Harsritanto, B. I. R. (2020). Pola Pemanfaatan Ruang pada Rumah Pengrajin Batik di Desa Simbang Kulon. Arsir, 4(2), 65. https://doi.org/10.32502/arsir.v4i2.2423
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.