Menjaga eksistensi bahasa Bali sangat penting untuk dilakukan agar bahasa Bali tetap lestari dan tidak ditinggalkan masyarakat penuturnya. Namun adanya era industri 4.0 dengan berbagai dampaknya, mulai dari dampak negatif maupun positif seringkali menimbulkan kekhawatiran akan keberlangsungan bahasa Bali dengan adanya pergeseran penggunaan dan kecintaan bahasa dari bahasa daerah menjadi bahasa asing. Jika mendengar kata tantangan masyarakat sering menganggap itu sebagai sesuatu yang menakutkan, tetapi dalam pesatnya kemajuan zaman justru masyarakat harus mampu menerima perubahan yang ada dan mampu merubah tantangan itu menjadi peluang dalam menjaga eksistensi bahasa Bali. Penelitian ini membahas tentang merubah tantangan menjadi peluang dalam menjaga eksistensi bahasa Bali di era 4.0. Metode yang digunakan adalah studi literature yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari pustaka. Data-data tersebut berasal dari berbagai artikel ilmiah yang relevan dengan permasalahan yang diangkat pada penelitian ini. Artikel tersebut berasal dari jurnal nasional hingga prosiding dari tahun 2018-2022. Penelitian ini menggunakan desain narrative review termasuk di dalamnya melakukan peninjauan pengumpulan spectrum yang ditulis sesuai topik penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tantangan dalam era industri 4.0 dapat dirubah menjadi sebuah peluang dalam menjaga eksistensi bahasa Bali dengan diimbangi dengan kesiapan dari masyarakat dalam menerima perkembangan teknologi informasi secara terbuka dan adaptif. Era industri 4.0 justru dapat mempermudah masyarakat dalam menjaga eksistensi bahasa Bali yaitu sebagai sarana mempromosikan budaya dan bahasa Bali secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan jejaring sosial.
CITATION STYLE
Putriyani Dewi, N. L. PT. (2022). EKSISTENSI BAHASA BALI DI ERA INDUSTRI 4.0: MERUBAH TANTANGAN MENJADI PELUANG. Kalangwan Jurnal Pendidikan Agama, Bahasa Dan Sastra, 12(2), 46–58. https://doi.org/10.25078/kalangwan.v12i2.1668
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.