Peran Teknik Desensitisasi untuk Korban Bullying

  • Yana R
  • Karneli Y
N/ACitations
Citations of this article
36Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Permasalahan yang banyak terjadi di kalangan remaja ataupun dewasa yaitu bullying. Bullying merupakan suatu perilaku yang bisa membuat korban menjadi tidak percaya diri, minder ataupun bisa membuat korban merasa terasingkan. Bullying tidak bisa dikataakan suatu permasalahan yang remeh, karena bullying bisa menimbulkan dampak jangkaa panjang. Tulisan ini akan mengkaji leibih dalam tentang peran teknik desensitisasi untuk korban bullying. Teknik disensitisasi merupakan suatu teknik yang membawa klien untuk mengurangi respon emosional yang menakutkan, menegangkan ataupun pengalaman yang membuat klien menjadi merasa tidak diinginkan. Pendekatan desensitisasi dimaksudkan untuk mengubah tingkah laku melalui perpaduan beberapa teknik yang terdiri dari memikirkan sesuatu, menenangkan diri dan membayangkan sesuatu. Dalam hal ini, konselor berusaha memberikan “stimulus” bagi klien untuk menanggulangi ketakutan ataupun kebimbangan yang mendalam dalam suasana tertentu. Konselor melakukan teknik ini dengan memanfaatkan ketenangan jasmaniah klien untuk melawan ketegangan jasmaniah yang timbul bila klien berada pada suasana yang menakutkan atau menegangkan

Cite

CITATION STYLE

APA

Yana, R. S., & Karneli, Y. (2020). Peran Teknik Desensitisasi untuk Korban Bullying. SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling, 5(2), 72. https://doi.org/10.23916/08784011

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free