Penyakit pada padi, salah satunya tungro masih menjadi pembatas utama produksi padi di Indonesia. Pengendalian efektif dapat dilakukan melalui penggunaan dan pergiliran varietas tahan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui fisiologi genotipe-genotipe yang mengalami recovery setelah serangan tungro dibandingkan dengan genotipe-genotipe tahan. Penelitian dilakukan pada dua populasi generasi kedua persilangan Ketonggo x Utri Merah dan Ketonggo x ARC12596 masing-masing 230 genotipe di rumah kaca BB Padi dan Kebun percobaan Universitas Padjadjaran. Inokulasi virus pada tanaman dilakukan dengan menggunakan forced-tube inoculation dan skoring gejala berdasarkan sistem evaluasi standar untuk padi. Pengamatan kandungan klorofil, jumlah konduktansi stomata, dan kuantum efisiensi fotosintesis dilakukan dengan membandingkan antara grup genotipe recovery dengan grup genotipe tahan dan grup genotipe rentan, serta varietas cek tahan, dan varietas cek rentan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum genotipe-genotipe recovery dari persilangan Ketonggo x Utri Merah tidak memperlihatkan perbedaan yang signifikan dengan genotipe tahan maupun cek tahan pada pengamatan kandungan klorofil, konduktansi stomata, dan kuantum efisiensi fotosintesis. Hasil yang sama juga diperoleh untuk persilangan Ketonggo x ARC12596. Genotipe-genotipe yang mengalami recovery dari kedua persilangan memiliki morfologi dan fisiologi yang sama baiknya dengan genotipe tahan dan cek tahan sehingga dapat digunakan untuk menekan penyebaran penyakit tungro.
CITATION STYLE
Komalasari, E., Widiantini, F., Sari, S., & Carsono, N. (2019). Karakterisasi Karakter Fisiologi Genotipe-Genotipe F2 Padi Ketan dengan Kemampuan Recovery Setelah Infeksi Tungro. AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu Dan Teknologi Pertanian, 3(2), 59–64. https://doi.org/10.33019/agrosainstek.v3i2.67
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.