Tujuan kegiatan ini adalah menyampaikan informasi tentang tata cara deteksi dini kanker servik untuk menurunkan jumlah kasus kanker servik stadium lanjut. Kegiatan ini diikuti oleh 71 orang wanita di Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Rejoso, Nganjuk, yang berusia 28-59 tahun. Peningkatan pemahaman peserta tentang faktor risiko kanker servik diukur dengan kuisioner yang diberikan sebagai pre-test dan post-test. Setelah mengikuti pemaparan materi, terdapat peningkatan pemahaman sebanyak 11,18%. Faktor risiko peserta terhadap kanker servik adalah melakukan hubungan seksual pada usia kurang dari 20 tahun sebanyak 29,27%, melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu orang termasuk apabila menikah lebih dari satu kali sebanyak 17,07%, melahirkan banyak anak yaitu > 5 kali yaitu 7,32%, sering mengalami infeksi daerah kelamin atau keputihan yaitu 21,95%, dan tidak rutin melakukan pemeriksaan pap smear yaitu 24,39%. Hasil pemeriksaan pap smear menunjukkan bahwa semua peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat dinyatakan normal yang meliputi papanicolau class I dan II yaitu dengan diagnosis normal smear, normal atopic smear, dan tidak terdapat lesi intra epithelial maupun keganasan. Kesimpulannya adalah kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tata cara deteksi dini kanker servik. Hasil pemeriksaan pap smear pada kegiatan ini menunjukkan bahwa semua peserta dinyatakan sehat sehingga bisa mengulang pemeriksaan pap smear 2 tahun lagi.
CITATION STYLE
Gondo Mastutik, & Sjahjenny Mustokoweni. (2022). PEMERIKSAAN PAP SMEAR SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI KANKER SERVIK DI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT REJOSO, NGANJUK. Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services), 6(2), 244–250. https://doi.org/10.20473/jlm.v6i2.2022.244-250
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.