Bidara merupakan tanaman tradisonal yang daunnya mengandung tinggi polifenol sehingga berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk teh herbal. Pengeringan daun bidara sangat berpengaruh terhadap kualitas rasa, warna, dan aroma teh. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh – pengaruh yang dapat ditimbulkan dari metode pengeringan dan persentase teh kering terhadap karakteristik sampel seduhan teh bidara yang dibuat pada penelitian ini. Desain penelitian digunakan RAKF 2 faktor. Faktor pertama meliputi metode pengeringan yang sering digunakan dalam pengeringan teh yaitu pengeringan kabinet, sangrai, dan sinar matahari. Faktor 2 meliputi persentase penggunaan teh kering yaitu 1%, 3%, dan 5% dengan masing-masing 3 kali ulangan. Respon yang diuji meliputi warna, pH, fenol, flavonoid, aktivitas antioksidan, tanin, dan uji organoleptik yang dilakukan dengan uji hedonik. Penelitian ini menunjukkan bahwa teh daun bidara terbaik dihasilkan dari pengeringan sinar matahari dengan presentase penggunaan teh kering sebesar 5% dengan nilai fenol, flavonoid, tanin, antioksidan, dan skor hedonik paling optimal.
CITATION STYLE
Adhamatika, A., & Murtini, E. S. (2021). PENGARUH METODE PENGERINGAN DAN PERSENTASE TEH KERING TERHADAP KARAKTERISTIK SEDUHAN TEH DAUN BIDARA (Ziziphus mauritiana L.). Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 9(4), 196–207. https://doi.org/10.21776/ub.jpa.2021.009.04.1
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.