Perkembangan Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini pada Kegiatan Belajar Mengajar

  • Muttaqin M
N/ACitations
Citations of this article
49Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Pada kehidupan sehari-hari, emosi sering disebut dengan ekspresi perasaan. Anak-anak yang masih dalam tingkat usia dini tidak langsung memperlihatkan emosinya secara langsung, tetapi mereka memperlihatkannya secara tidak langsung tanpa disadari olehnya, tetapi mereka akan memperlihatkannya secara tidak langsung melalui melamun, kegelisahan, tingkah laku yang gugup, serta menangis dan pendiam. Keadaan ini terdapat pada beberapa anak usia dini atau di Taman Kanak, kelompok Bermain yang rentang usia 4-6 tahun. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan emosi anak dalam pembelajaran yang berjumlah  17 anak.Dalam kelas tersebut, kita bisa mengetahui bagaimana perkembangan emosi setiap anak dalam proses pembelajaran seperti melamun, pendiam, kurang aktif dan tanggap. Kemudian, peserta didik diajak dan dituntun memperkenalkan diri kedepan dengan gerakan yang sudah diperagakan. Dari sini kita bisa mengetahui peserta didik yang tidak gugup, malu dan sulit akan berbicara. Mereka masih  malu-malu memperkenalkan dirinya. Setelah itu, mereka disuruh untuk menjawab soal di papan tulis, sebagian dari mereka dapat merespon dengan cepat dan tepat, namun sebagian lagi masih kurang cepat tanggap untuk merespon pertanyaan yang diberikan.Penelitian ini dilakukan dengan observasi ke lapangan, penulis dapat mengetahui ada beberapa peserta didik yang masih dengan malu-malu, sulit berbicara dan yang kurang aktif. Perkembangan emosi pada kelas III ini, masih dalam proses perkembangan yang sudah mulai muncul, seperti malu-malu, rasa senang karena bangga, berani mengajukan diri, sebagian belum mampu menyesuaikan diri dengan temannya. Tetapi, mereka sudah bisa mengeluarkan kecerdasan emosi mereka secara terang-terangan dengan maju kedepan dengan menyelesaikan masalah penjumlahan yang sudah dibuat di papan tulis. Kemudian, minat belajar pada peserta didik masih kurang karena perkembangan emosi mereka belum stabil, dapat dilihat dari keadaan yang melamun, tidak peduli dan hanya menonton siswa/i lainnya  yang aktif.

Cite

CITATION STYLE

APA

Muttaqin, M. A. (2021). Perkembangan Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini pada Kegiatan Belajar Mengajar. BUHUTS AL-ATHFAL: Jurnal Pendidikan Dan Anak Usia Dini, 1(2), 256–268. https://doi.org/10.24952/alathfal.v1i2.4456

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free