Egosentrisme pada remaja sebagai ciri psikologis yang umum terjadi di masa remaja. Hal ini mencakup pemahaman diri yang terpusat pada diri sendiri, di mana remaja cenderung melihat segala sesuatu dari sudut pandangnya sendiri tanpa mempertimbangkan perspektif orang lain. Mereka mungkin cenderung egosentris dalam cara mereka berpikir, merasakan, dan bertindak. Egosentrisme pada remaja dapat dilihat sebagai bagian dari tantangan perkembangan yang perlu diatasi untuk mencapai kesejahteraan psikologis dan sosial yang lebih baik. Konseling Adlerian, yang berakar dari teori kepribadian Alfred Adler, menekankan pentingnya memahami individu dalam konteks hubungan sosialnya dan pengaruh lingkungan pada perkembangan kepribadian. Penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif dengan jenis metode study literatur (study literature). ”sumber untuk melakukan tinjauan ini meliputi pencarian secara elektronik dengan menggunakan beberapa database yaitu Google Scholar dalam bentuk jurnal penelitian dan artikel .Hasil akhir dari penulisan artikel ini adalah (1) Perspektif Historis Konseling Adlerian 2) Konsep Dasar Konseling Kepribadian dalam Konseling Adlerian 4) Tujuan Konseling Adlerian (5) Proses Konseling Adlerian (6) Situasi Hubungan Konseling, Adlerian (7) Mekanisme Pengubahan Konseling Adlerian.
CITATION STYLE
Habsy, B. A., Binarsia, I., Samcha, N. D., & Ratnawati, N. A. (2024). Membangun Kemampuan Sosial Melalui Penerapan Konseling Kelompok Adlerian untuk Mengatasi Perilaku Egosentris pada Remaja. Jurnal Inovasi Global, 2(4), 528–542. https://doi.org/10.58344/jig.v2i4.88
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.