Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemandirian koperasi melalui pengelolaan modal pada Koperasi Pegawai Negeri Sipil (KPRI) OBOR Kota Bima. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah pengurus koperasi sebanyak 5 orang. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik dengan menggunakan rumus likuiditas, solvabilitas, rasio Rentabilitas Ekonomi (RE). Dari hasil perhitungan diperoleh hasil yaitu rasio likuiditas pada KPRI OBOR Kota Bima yang menunjukan tingkat kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan membandingkan harta atau aktiva lancar dan hutang lancar. Tahun 2016 yaitu Rp. 12.676.106.473 (aktiva lancar) dan Rp. 2.814.718.704 (hutang lancar) diperoleh rasio likuiditas sebesar 4,50%, untuk tahun 2017 yaitu Rp. 12.612.400.014 (aktiva lancar) dan Rp. 1.938.480.350 (hutang lancar) diperoleh rasio likuiditas sebesar 6,51%, untuk tahun 2018 yaitu Rp. 13.568.250.172 (aktiva lancar) dan Rp. 1.498.623.500 (hutang lancar) diperoleh rasio likuiditas sebesar 9,05% dan untuk tahun 2019 sebesar Rp. 16.206.213.058 (aktiva lancar) dan Rp. 3.397.270.220 (hutang lancar) diperoleh rasio likuiditas sebesar 4,77%, yang artinya dari rasio likuiditas KPRI OBOR didalam kemampuannya untuk memenuhi kewajiban finansialnya segera harus dipenuhi, dikategorikan sangat baik karena hasil perhitungan rasio likuiditas kurang dari nilai standar yantu sebesar 125%. Sedangkan rasio solvabilitas yang dicapai KPRI OBOR Kota Bima dengan membandingkan antara jumlah aktiva dengan jumlah hutang. Untuk tahun 2016 yaitu Rp. 13.050.928.201 (jumlah aktiva) dan Rp. 2.814.718.704 (jumlah hutang) atau mencapai 4,64%, untuk tahun 2017 yaitu Rp. 12.982.967.677 (jumlah aktiva) dan Rp. 1.938.480.350 (jumlah hutang) atau mencapai 6,70%, untuk tahun 2018 yaitu Rp. 13.962.068.635 (jumlah aktiva) dan Rp. 1.498.623.500 (jumlah hutang) atau mencapai 9,32%, dan untuk tahun 2019 yaitu Rp. 16.530.498.878 (jumlah aktiva) dan Rp. 3.397.270.220 (jumlah hutang) atau mencapai 4,87% yang berarti tingkat kemampuan KPRI OBOR untuk membayar hutang-hutang jangka panjang, dikategorikan sangat efisien. Karena hasil perhitungan rasio solvabilitas lebih kecil dari nilai standar yang ditentukan sebesar 152%. Untuk hasil perhitungan rasio Rentabilitas Ekonomi pada tahun 2016 dengan nilai laba usaha Rp. 672.288.611 dan nilai modal usaha Rp. 9.861.385.769 mendapatkan rasio Rentabilitas Ekonomi (RE) sebesar 0,07%, untuk tahun 2017 dengan nilai laba usaha Rp. 740.823.771 dan nilai modal usaha Rp. 10.673.919.664 mendapatkan rasio Rentabilitas Ekonomi (RE) sebesar 0,07%, untuk tahun 2018 dengan nilai laba usaha Rp. 778.767.543 dan nilai modal usaha Rp. 12.069.626.672 mendapatkan rasio Rentabilitas Ekonomi (RE) sebesar 0,06%, dan untuk tahun 2019 dengan nilai laba usaha Rp. 638.266.519 dan nilai modal usaha Rp. 12.808.943.838 mendapatkan rasio Rentabilitas Ekonomi (RE) sebesar 0,05%.
CITATION STYLE
Wahyuni, W., Mukhsin, Z., & Mukhlis, M. (2020). ANALISIS TINGKAT KEMANDIRIAN KOPERASI MELALUI PENGELOLAAN MODAL PADA KOPERASI PEGAWAI NEGERI SIPIL (KPRI) OBOR KOTA BIMA TAHUN 2016-2019. Jurnal PenKomi : Kajian Pendidikan Dan Ekonomi, 3(2), 43–50. https://doi.org/10.33627/pk.v3i2.393
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.