Latar Belakang: Makanan pendaping ASI yang tepat dan baik merupakan makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi. Pada usia 6-24 bulan kebutuhan berbagai zat gizi semakin meningkat dan bayi tidak cukup hanya diberikan ASI saja. Namun rendahnya pengetahuan ibu tentang pemberian makanan dapat menyebabkan bayi tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dan mengganggu proses tumbuh kembang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI terhadap status gizi bayi di wilayah kerja Puskesmas Jeulingke Kota Banda Aceh. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Observasional Analitik dengan desain penelitian Cross Sectional. Subjek penelitian ini adalah bayi berusia 6-24 bulan dengan populasi ibu yang memiliki bayi 6-24 bulan sebanyak 62 responden. Metode yang digunakan adalah wawancara menggunakan kuesioner dengan teknik pengambilan data menggunakan Total Sampling dan pengukuran berat badan serta panjang badan. Teknik analisis data menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu memiliki pengetahuan tentang makanan pendamping ASI yang kurang (61,3%) dan sebagian besar bayi memiliki status gizi baik (75,8%). Berdasarkan uji Mann-Whitney diperoleh nilai p = 0,001 < 0,05. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI terhadap status gizi bayi di wilayah kerja Puskesmas Jeulingke Kota Banda Aceh.
CITATION STYLE
Emiralda, E., Ramadhani, R. D., & Aslinar, A. (2023). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Pendamping ASI Terhadap Status Gizi Bayi. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, 9(4), 1260–1267. https://doi.org/10.33024/jikk.v9i4.5630
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.