Penyebaran virus corona (Covid-19) berdampak pada industri konstruksi. Beberapa proyek berisiko tidak selesai karena berbagai faktor yang disebabkan oleh virus corona. Pasar konstruksi diperkirakan berangsur normal dari triwulan 2021 sesudah turun pertumbuhan akibat pandemi COVID-19 2020. Kualitas, mutu dan biaya proyek yang sudah direncanakan harus bisa terealisasi dan tercapai secara optimal. Khusunya pada estimasi anggaran biaya harus disusun secara detail, sesuai tujuan anggaran biaya proyek. Selain itu juga penting meminimalkan kerugian dan namun harus meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan profitabilitas kerja. Pada suatu proyek, biaya pada dasarnya dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu biaya langsung, biaya tidak langsung dan biaya tambahan atau biaya risiko proyek. Pada penelitian ini dilakukan analisis biaya risiko pada proyek bangunan gedung dengan menggunakan aplikasi perangkat lunak Java akibat adanya efek dari pandemi Covid-19. Hasilnya biaya pembangunan normal sebesar Rp. 6.800.000.000,- dengan durasi proyek 150 hari, Membutuhkan adanya tambahan biaya risiko sebesar 3,646%. Dengan demikian, jumlah biaya keseluruhan untuk proyek pembangunan gedung kantor pusat tersebut adalah Rp. 7.047.928.000,-. Jadi jumlah biaya risiko adalah Rp 247.928.000,-.
CITATION STYLE
Citra, Z., Wibowo, P. D., Malinda, Y., & Apdeni, R. (2023). Evaluasi Biaya Risiko Proyek di Masa Pandemi Covid-19 dengan Menggunakan Java Programming pada Konstruksi Bangunan Gedung. CIVED, 10(1), 202. https://doi.org/10.24036/cived.v10i1.121601
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.