Kayu manis memiliki berbagai aktivitas farmakologi salah satunya adalah aktivitas sitotoksik. Beberapa penelitian menunjukkan nanosuspensi dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan aktivitas sitotoksik bahan aktif. Nanosuspensi adalah sistem dispersi koloidal mengandung partikel obat dengan ukuran <1µm yang distabilkan oleh molekul surfaktan dan atau polimer. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimasi formula nanosuspensi ekstrak etanol kulit batang kayu manis menggunakan metode bottom up dengan variasi jenis surfaktan/polimer sebagai bahan penstabil. Kulit batang kayu manis diekstraksi menggunakan etanol 96% dengan metode maserasi. Ekstrak dikembangkan menjadi sediaan nanosuspensi dengan teknik antisolvent precipitation menggunakan variasi bahan penstabil yakni tween 80, natrium lauril sulfat, polivinil alkohol (PVA), dan polivinil pirolidon (PVP). Berdasarkan hasil optimasi formula, diketahui bahwa sediaan nanosuspensi mengandung ekstrak kulit batang kayu manis 0,5% menggunakan bahan penstabil PVA 2% memiliki karakteristik fisik paling sesuai, yang ditandai dengan penampilan yang jernih, tanpa endapan, nilai persen transmitan 79,57±0,13 %, ukuran partikel 589±17 nm serta nilai PDI 0,50 ± 0,01. Nanosuspensi kayu manis menggunakan PVA 2% sebagai penstabil memiliki karakteristik yang paling optimum.
CITATION STYLE
Priani, S. E., Fitrianingsih, S. P., Syafnir, L., & Radina, F. (2023). Formulasi Nanosuspensi Ekstrak Etanol Kulit Batang Kayu Manis dengan Metode Bottom-Up. Majalah Farmasetika, 8(4), 361. https://doi.org/10.24198/mfarmasetika.v8i4.46592
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.