Kabupaten Nunukan termasuk wilayah yang signifikan menyumbang cadangan batubara di Indonesia dengan cadangan hipotetik mencapai sepuluh juta ton. Salah satu data yang dibutuhkan dalam tahapan eksplorasi lanjut batubara adalah informasi lingkungan pengendapan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lingkungan pengendapan batubara Miosen di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Metode yang dilakukan dalam penelitian yaitu analisis petrografi mencakup analisis maseral dan mineral, pengukuran vitrinite reflectance, plotting Tissue Preservation Index (TPI) terhadap Gelification Index (GI). Komposisi batubara di daerah penelitian tersusun dari dominasi vitrinit (68%-91%) juga dijumpai mineral pirit (0,9%-6,6%). Berdasarkan hasil analisis, batubara di daerah penelitian adalah lignit (Ro= 0,39%-0,44%). Plot Tissue Preservation Index (TPI) dan Gelification Index (GI) menunjukkan bahwa pada saat mengendapkan gambut, daerah penelitian berada pada lingkungan lower delta plain, lahan gambut wet forest swamp dan clastic marsh, serta pada kondisi lingkungan pengendapan telmatic dan limno-telmatic. Kehadiran pirit framboidal mengindikasikan formasi pembawa batubara mengalami reduksi sulfat, yang berasal dari lingkungan anoxic, dengan ion besi pada saat pembatubaraan.
CITATION STYLE
Qadaryati, N., Praditya, D. T., Hidajat, W. K., & Martiningtyas, I. (2019). Penentuan Lingkungan Pengendapan Batubara Berdasarkan Karakteristik dan Maseral Batubara di PT X, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Jurnal Geosains Dan Teknologi, 2(3), 107. https://doi.org/10.14710/jgt.2.3.2019.107-116
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.