Gigi berjejal menjadi suatu permasalahan kesehatan gigi dan mulut dimana masih ditemukan setelah karies dan penyakit periodontal. Biasanya terjadi pada usia remaja. Metode penelitian yang digunakan Penelitian analitik dengan pendekatan crosssectional yang diperoleh dari wawancara dan pemeriksaan klinis pada rongga mulut mahasiswa Program Studi Kesehatan Gigi Kupang. Variabel Penelitian : variabel bebas ini adalah gigi anterior atas yang berjejal dan variabel terikat adalah status kebersihan gigi dan status karies gigi. Hasil penelitian dari uji wilxocom yang diperoleh dengan nilai mean crowded teeth pada gigi anterior rahang atas terdapat 290 dan standar deviasi 632 dengan nilai p value 0,000 juga mean pada status kebersihan gigi dan mulut dengan Crowded Teeth 135 standar deviasi 533 dengan nilai p value 0,000 selanjutnya nilai mean karies dengan crowded teeth 180 dengan standar deviasi 791 dan nilai p value 0,000 artinya semua variabel memiliki hubungan secara signifikan. dengan nilai p<0,05. Kesimpulan : adanya pengaruh gigi anterior atas yang berjejal terhadap status kebersihan gigi serta status karies gigi pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Gigi dengan gigi berjejal termasuk kriteria sedang (60,0%) dan status kebersihan gigi dan mulut termasuk kriteria baik(67,5%) sedangkan status karies ggi termasuk kriteria rendah (42,5%). Saran : bagi mahasiswa Program Studi Kesehatan Gigi Kupang dengan gigi berjejal kiranya lebih memperhatikan kebersihan rongga mulutnya dan dapat melakukan perawatan orthodonsi serta perlu penelitian lanjut untuk status kebersihan gigi dan mulut dan status karies gigi pada gigi berjejal dengan faktor -faktor lainnya yang mempengaruhi.
CITATION STYLE
Applonia Leu Obi, & Ratih Variani. (2021). PENGARUH GIGI ANTERIOR ATAS YANG BERJEJAL TERHADAP STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN STATUS KARIES GIGI PADA MAHASISWA. Jurnal Cakrawala Ilmiah, 1(3), 355–362. https://doi.org/10.53625/jcijurnalcakrawalaindonesia.v1i3.615
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.