Perkembangan politik akhir-akhir ini semakin dicirikan oleh meningkatnya kecenderungan pemberitaan hoax, sikap intoleransi, serta praktek-praktek politik identitas. Kecenderungan itu sangat berpotensi memecah belah masyarakat Indonesia yang majemuk serta merongrong sendi-sendi demokrasi Pancasila. Kecenderungan politik tentu bukan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Perkembangan politik tidak tidak-lah berlangsung dalam ruang politik yang hampa. Sehubungan dengan itu, pendidikan politik kewarganegraan dipandang sangat diperlukan dalam menyikapi tantangan perubahan politik. Pendidikan politik kewarganegaraan bagi oragnisasi-organisasi sosial, sebagai kekuatan civil society dipandang sebagai strategi dalam penguatan demokrasi yang sehat. Pendidikan politik kewarganegaraan dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tantangan perubahan politik yang melemahkan demokrasi itu. PkM (Pendidikan kepada Masyarakat) menjadi sarana bagi penyelenggaraan pendidikan politik kewarganegraaan itu. PkM tentang pendidikan politik kewarganegaraan ini diselenggarakan melalui pemberian kuliah umum serta tanya jawab. Penyelenggaraan kegiatan PkM ini diharapkan menumbuhkan kesadaran publik serta membangun sikap kritis tentang potensi ancaman yang ditimbulkan dari kecenderungan politik yang merusak demokrasi itu. PkM ini diselenggarakan pada Sekolah Tinggi Teologi (STT) “Pelita Kebenaran” -Medan, sebagai salah satu elemen dari civil society. Kegiatan pendidikan politik kewarganegaraan yang diselenggarakan pada 19 Oktober 2022 mendapat sambutan yang antusias di kalangan civitas akademik
CITATION STYLE
Ismanto, I.-. (2023). PENDIDIKAN POLITIK KEWARGANEGARAAN. Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR), 6, 1–11. https://doi.org/10.37695/pkmcsr.v6i0.1853
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.