Penelitian ini membahas tentang silent campaign melalui Aksi Kamisan sebagai bentuk komunikasi dari Komunitas Jaringan Solidaritas Korban Keadilan (JSKK) kepada pemerintah dalam penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat masa lalu dan lainnya. Menggunakan Teori Penyusunan oleh Anthony Giddens dengan metode Studi Kasus dari Robert E. Stake. Paradigma Kritis. Hasil penelitian menemukan bahwa proses penyusunan aksi Kamisan dilakukan oleh anggota kelompok dan peserta dari luar komunitas. Aksi Kamisan menjadi ciri khas komunikasi komunitas JSKK berupa diam atau silent campaign sebagai bentuk komunikasi nonverbal. Selain itu, JSKK juga menggunakan sistem diskusi internal yaitu Audiensi ke Instansi Pemerintah, melibatkan LBH dan partisipasi masyarakat, sehingga menghasilkan komunikasi protes sosial yang tidak arogan. Asumsi Teori penyusunan tidak sama dalam pelaksanaan proses penyusunan aksi sosial dan tindakan Kamisan JSKK, tindakan adopsi JSKK tidak membatasi kegiatan anggotanya. Kesimpulan dari penelitian adalah Aksi Kamisan sebagai bentuk komunikasi komunitas yang dimiliki oleh JSKK kepada Pemerintah telah dilaksanakan secara utuh namun terdapat peran keputusan politik dalam kebijakan Pemerintah yang kurang tegas dalam mengambil keputusan, sehingga kasus belum tuntas dan kampanye diam Aksi Kamisan sebagai Komunikasi Protes Sosial masih terus dilakukan.
CITATION STYLE
Ardhiani, O. (2022). SILENT CAMPAIGN MELALUI AKSI KAMISAN DALAM KOMUNITAS JARINGAN SOLIDARITAS KORBAN UNTUK KEADILAN (JSKK). Mediakom : Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(2), 173–185. https://doi.org/10.35760/mkm.2022.v6i2.6999
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.