Minimnya perhatian Pemerintah Daerah terhadap keberadaan kota tua, kawasan kota lama dan bangunan kuno adalah impase klasik. Bangunan tak terawat, alih fungsi banguan atau kawasan, bahkan fenomena penghancuran bangunan kuno kerap terjadi di Palembang. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi dan mencari informasi potensi yang terdapat pada kawasan Talang Semut Palembang serta permasalahan pelestarian kawasan, dan hasilnya diharapkan menjadi masukan bagi Pemerintah Daerah terkait pelestarian kawasan atau bangunan bersejarah. Metoda analisis kualitatif dan kuantitatif digunakan dalam pengolahan dan interpretasi data hasil survey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampai saat ini ciri khas masa lampau dengan bentuk bangunan kolonial, kolam retensi, rumah dinas Walikota, serta penghijauan yang tertata dengan rapi dan indah merupakan symbol tersendiri terhadap kawasan ini. Artefak bangunan kolonial dengan pola radial sebagai bukti sejarah, lebih banyak ditemukan di sepanjang jalan utama kawasan ini dibandingkan dengan kawasan lain di Palembang dengan kondisi yang terawat. Permukiman yang tertata rapi, ketersediaan fasilitas publik, udara yang relatif bersih, kawasan yang bernilai estetika tinggi, berperan dalam pemeliharaan kesehatan warga kota Palembang. Lemahnya implementasi Perda tentang pelestarian cagar budaya turut menyebabkan terjadinya kasus perubahan bentuk asli bangunan kolonial.
CITATION STYLE
Zulfikri, Z., Mafra, R., & Riduan, R. (2023). Kajian Elemen Ruang Kawasan Talang Semut Palembang. Arsir, 6(2), 163. https://doi.org/10.32502/arsir.v6i2.5457
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.