Bayam hijau adalah jenis sayuran yang digemari oleh semua lapisan masyarakat namun peningkatan permintaan bayam hijau di Indonesia belum diimbangi dengan ketersediaan bayam hijau yang cukup dikarenakan semakin berkurangnya lahan subur untuk pertanian bayam hijau. Hal ini disebabkan adanya praktik penggunaan pupuk anorganik oleh para petani secara berlebihan atau terus menerus sehingga berdampak buruk bagi tanaman, tanah, maupun lingkungan. Salah satu alternatif untuk membenahi tanah, lingkungan, maupun tanaman bayam hijau ini ialah dengan penggunaan pupuk organik yang berasal dari limbah bakpia dan tahu karena masih mengandung sumber nutrien bagi tanaman. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh POC limbah bakpia dan tahu terhadap pertumbuhan bayam hijau serta menentukan konsentrasi optimum POC limbah bakpia dan tahu dalam mempengaruhi pertumbuhan bayam hijau berupa tinggi batang, panjang daun, lebar daun, berat basah tanaman, berat kering tanaman, dan kadar klorofil. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi POC limbah bakpia dan tahu dengan 5 ulangan dan 5 taraf perlakuan (K = 0 ml/L, P1 = 55 ml/L, P2 = 60 ml/L, P3 = 65 ml/L, dan P4 = 70 ml/L) sehingga terdapat 25 unit percobaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, pemberian POC limbah bakpia dan tahu berpengaruh secara nyata terhadap pertumbuhan tanaman bayam hijau berupa tinggi batang, berat basah tanaman, dan berat kering tanaman serta konsentrasi POC limbah bakpia dan tahu yang berpengaruh paling baik terhadap pertumbuhan tanaman bayam hijau adalah 55 ml/L. Kata kunci: bayam hijau, pupuk organik cair, limbah bakpia dan tahu
CITATION STYLE
Lessy, N. S., & Pratiwi, A. (2020). PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH BAKPIA DAN TAHU TERHADAP PERTUMBUHAN BAYAM HIJAU (Amaranthus viridis L.). Bioma : Jurnal Ilmiah Biologi, 9(1), 117–128. https://doi.org/10.26877/bioma.v9i1.6038
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.