TRADISI NGEJALANG DI PEKON PENGGAWA V TENGAH KECAMATAN KARYA PENGGAWA KABUPATEN PESISIR BARAT

  • Marshelia Hakim R
N/ACitations
Citations of this article
8Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Ngejalang merupakan tradisi yang dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Lampung Saibatin di Kabupaten Pesisir barat pada saat lebaran Idul Fitri. Tradisi ngejalang juga diikuti oleh masyarakat Lampung pesisir yang tinggal diluar kabupaten Pesisir Barat” (Setiawan, 2019: 21). Secara etimologi Ngejalang berasal dari kata Jalang atau Jaring yang berarti menjaring harapan. Menjaring harapan yang dimaksudkan disini ialah Berdoa atau kirim doa melalui prosesi ziarah kubur yang dilakukan saat pelaksanaan prosesi Ngejalang. Tradisi Ngejalang dalam perspektif budaya dapat dimaknai sebagai wujud dari sistem sosial karena mengandung aktivitas dan tindakan berpola pada masyarakat setempat. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa Ngejalang merupakan suatu tradisi yang ada dalam masyarakat, karena dalam waktu pelaksanaannya, Ngejalang dilakukan setiap tahun pada bulan Syawal dan dilakukan dari generasi kegenerasi sebagai bentuk kebiasaan yang diwariskan secara turun-temurun

Cite

CITATION STYLE

APA

Marshelia Hakim, R. (2022). TRADISI NGEJALANG DI PEKON PENGGAWA V TENGAH KECAMATAN KARYA PENGGAWA KABUPATEN PESISIR BARAT. Journal of Social Education, 3(1), 1–15. https://doi.org/10.23960/jips/v3i1.1-15

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free