INTERFERENSI MORFOLOGIS PUISI RUBA‘I HAMZAH FANSURI

  • Ihsanudin I
  • Muslimah A
N/ACitations
Citations of this article
21Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Interferensi dapat terjadi ketika seseorang menggunakan dua bahasa atau lebih, dan terjadi kontak bahasa. Lazimnya terjadi di bahasa lisan dan tulisan. Salah satu penggunaan bahasa tulis adalah puisi Rubā‘i karya Hamzah Fansuri. Ia dapat dikatakan seorang individu yang dapat memakai dua bahasa atau lebih di tengah masyarakat dan terjadi kontak bahasa sehingga terjadi interferensi bahasa. Lebih tepatnya terjadi permasalahan interferensi morfologis. Objek penelitian ini adalah kata-kata yang mengalami interferensi secara morfologis, tipe penelitian ini, kajian pustaka dan deskriptif-kualitatif. Teknik padan translasional digunakan untuk menganalisis data. Permasalahan yang ingin dijawab (1) bentuk-bentuk interferensi morfologis, dan (2) sebab-sebab terjadinya interferensi bahasa. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini. Pertama, terdapat 241 kata yang mengalami interferensi secara morfologis. Bentuk-bentuk interferensi berupa afiksasi dan bentuk kata gandaan (majemuk). Afiksasi yang terjadi berupa imbuhan prefik (awalan), sufik (akhiran), dan konfik (awalan dan akhiran). Kedua, terdapat dua sebab utama terjadinya interferensi, yaitu faktor linguistik (kebahasaan) dan faktor non linguistik (non kebahasaan). Faktor linguistik, diantaranya: tidak ada padanan kata dalam bahasa Melayu, terbawanya bahasa ibu, kosakata Arab ringkas kata luas makna. Faktor nonlinguistik, diantaranya: Hamzah Fansuri seorang multilingual, Hamzah Fansuri seorang sufi, pengaruh Islamisasi di Nusantara, puisi sebagai budaya kesusastraan awal Islam di Nusantara, berkembangnya tulisan Jawi (Melayu-Arab).Interference is used to two languages or more by person and happened language contact, usually in speaking and writing. Rubā‘i of Hamzah Fansuri it is example interference in writing. Hamzah Fansuri is individual in his community whom used to two language or more and impact this phenomena it's call by interference language. Thats exactly, problem morphological interference. This objec research is interference words in Rubā‘i, type research is library research and descriptive-qualitative. Translational tecniques used for analysis data. The purpose study to describe (1) forms morphological interference in Rubā‘i poems, (2) interference factors in Rubā‘i poems. Results this research. The first, 241 words has morphological interference. Interference forms of affixation and the form of multiple word. Affixation is form of prefixs, suffixs, and confixs. The secondly, language interference has two factors: linguistic and non linguistic. In linguistic factors, Malay doesnt have synonim word in arabic, his poems also affected by his first language, Arabic word has little forms but more means. As for non linguistic factors are: Hamzah Fansuri is multilingual, he is a sufi, factor influence of Islamization in Nusantara, poetry as an early literary culture of Islam in Nusantara, the development of Jawi (Malay-Arabic).

Cite

CITATION STYLE

APA

Ihsanudin, I., & Muslimah, A. (2017). INTERFERENSI MORFOLOGIS PUISI RUBA‘I HAMZAH FANSURI. Analisis: Jurnal Studi Keislaman, 17(1), 91. https://doi.org/10.24042/ajsk.v17i1.924

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free