Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai satu-satunya perusahaan yang memasok listrik di Indonesia terus berupaya membangun untuk mewujudkan dapat mengalirkan energi listrik ke seluruh masyarakat dari kota hingga pelosok desa. Namun, pada bulan Agustus 2019, PT. PLN mengalami suatu peristiwa yang terjadi di luar dugaan semua pihak, yakni pemadaman serentak atau blackout yang diakibatkan oleh gangguan jaringan transmisi di jalur Ungaran-Pemalang. Fenomena padamnya aliran listrik berdampak sangat besar terhadap aspek objek vital di wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, serta sebagian Jawa Tengah dan mengakibatkan citra perusahaan menjadi buruk. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui dan menjelaskan mengenai fenomena blackout yang dapat menurunkan citra negatif perusahaan di kalangan publiknya. Adapun metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi dengan sejumlah pihak yang terlibat langsung pada penyelesaian blackout. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlu adanya peran serta dari bagian Humas untuk dapat memulihkan keadaan citra negatif mengenai dampak blackout yang ada di masyarakat melalui strategi manajemen krisis adaptif dalam dengan cara melakukan modifikasi operasional, kompromi, dan pengalihan fasilitas yang tertuang dalam program kerja humas. Simpulan penelitian menunjukkan bahwa penanganan strategi adaptif oleh bagian Humas PT. PLN dalam menghadapi situasi krisis blackout dapat tertangani dengan baik dan menghasilkan nilai yang cukup efektif dirasakan oleh publik.
CITATION STYLE
Nugraha, A. R., & Choerunnisa, S. (2020). STRATEGI MANAJEMEN KRISIS HUMAS PLN UID JABAR DALAM MENANGANI BLACKOUT JARINGAN JAWA BAGIAN TENGAH. Communiverse : Jurnal Ilmu Komunikasi, 5(2), 137–150. https://doi.org/10.36341/cmv.v5i2.1136
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.