Gedung TwinTower Universitas negeri sunan ampel Surabaya merupakan gedung yang difungsikan sebagai rektorat yang memiliki 9 lantai ditambah lantai atap.Struktur gedung Twin Tower merupakan struktur beton bertulang biasa. Pada lantai 9 merupakan ruang serbaguna sehinggatidak ada kolom ditengah ruangan. Danpada lantai atap terdapat balok bentang panjang yang memiliki dimensi 60 x 120 cm. Penggunaan balokbentang panjang dengan beton bertulang biasa akan menghasilkan dimensi yang besar dan juga tulangan yang banyak. Selain itu,dalam penerapannyabeton bertulang biasa dinilai kurang efektif baik dalam segi bahan maupun materialnya, sebagai langkah efektif maka dilakukan perubahan struktur pada lantai atap menggunakan sistem beton pratekan. Dalam perencanaannya, struktur Gedung Twin Tower UINSA Surabaya ini menggunakan Sistem Ganda. Sistem Ganda (dual system) adalah salah satu sistem struktur yang beban gravitasinya dipikul sepenuhnya oleh rangka utama, sedangkan beban lateralnya dipikul bersama oleh rangka utama dan dinding struktur. Rangka utama dan dinding struktur didesain sebagai Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan Dinding Struktur Beton Khusus (DSBK). Berdasarkan hasil analisa didapatkan dimensi balok pratekan 50 x 75 cm dengan bentang 15 m dan tebal shearwall 350 mm. Dari perhitungan di dapatkan Shearwall menahan beban gaya gempa arah x 73% dan arah y 70%, sedangkan rangka pemikul momen menahan beban gempa arah x 27% dan arah y 30%. Kemudian di dapat gaya pratekan awal sebesar 1300 KN dengan jumlah tendon 1 dan berisi 12 strand. Selanjutnya di dapat kehilangan pratekan sebesar 23,4% serta prestressing partial ratio (PPR) 24,46 %.
CITATION STYLE
Priambodo, W., Wahyuni, E., & Piscesa, B. (2018). Desain Modifikasi Struktur Gedung Twin Tower Universitas Negeri Sunan Ampel Surabaya dengan Menggunakan Sistem Ganda dan Balok Pratekan pada Lantai Atap. Jurnal Teknik ITS, 7(2). https://doi.org/10.12962/j23373539.v7i2.35215
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.