Analisis Manajemen Risiko Pelaksanaan Pembangunan Proyek Konstruksi Gedung Bertingkat

Abstract

Pembangunan Hotel Loji Boyolali merupakan proyek gedung bertingkat tinggi yang sedang berlangsung di Kota Boyolali. Pelaksanaan proyek pembangunan Hotel Loji yang termasuk gedung bertingkat tinggi tentunya memakan waktu dan memiliki proses yang kompleks, terlebih pelaksanaan proyek dilaksanakan pada masa pandemi COVID-19 (Corona Virus Disease). Dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi tentunya tidak lepas dari risiko atau hambatan yang diperkirakan akan terjadi dan berdampak negatif terhadap produktivitas (waktu), mutu dan batasan biaya dari proyek atau yang lebih dikenal dengan triple constraint. Oleh karena itu, analisis risiko terkait risiko proyek perlu dilakukan dan penentuan respon risiko yang dapat diterapkan dalam menanggulangi risiko dominan yang terjadi. Pada penelitian ini, data primer didapatkan dengan cara penyebaran kuisioner dan wawancara. Data sekunder diperoleh dari data yang dimiliki proyek dan studi literatur. Teknik untuk pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis untuk bobot risiko menggunakan metode Severity Index (SI), sedangkan analisis level risiko menggunakan Probability Impact Matriks (PIM) dan penentuan untuk risiko dominan dengan memperhitungan risk inde x. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa dari 14 variabel risiko proyek, diperoleh risiko dominan yang paling memberikan pengaruh terhadap aspek waktu adalah risiko keterlambatan pengiriman material akibat PSBB dan PPKM  dengan nilai risk index paling tinggi yaitu 0.28. risiko dominan yang paling memberikan pengaruh terhadap aspek biaya adalah terjadinya kerusakan alat saat bekerja dan ketidaktersediaan material akibat PPKM, dengan nilai risk index 0,1. Risiko dominan yang paling signifikan terhadap aspek mutu adalah kualitas material tidak sesuai dengan spesifikasi dengan nilai risk index paling tinggi 0,1, dan risiko paling dominan terjadi di dalam proyek hotel loji adalah keterlambatan pengiriman material akibat PSBB dan PPKM.