Tujuan Penelitian ini untuk menganalisis toksisitas daun miana sebagai antibakteri pada udang vanamei. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret sampai Oktober 2019, di Laboratorium Sekolah Tinggi Teknologi Kelautan (STITEK) Makassar. Sampel daun miana berasal dari beberapa daerah di Sulawesi Selatan. Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun miana dengan tiga fraksi, yaitu ethanol, n-hexane, dan chloroform menggunakan metode difusi kertas cakram dengan konsentrasi ekstrak 500 µg/mL dan 1000 µg/mL, sebanyak tiga kali ulangan. Uji toksisitas metode BST (LC70) dengan konsentrasi uji 2500, 1250, 625, 312.5, 156.25, 78.125 µg/mL. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji aktivitas ekstrak daun miana tertinggi pada fraksi chloroform, dengan diameter hambat 28 mm. Sementara pada antibiotik oxytetracycline diameter hambat sebesar 31 mm. Nilai toksisitas pada tingkat mortalitas 30% pada konsentrasi 1250 µg/mL. Ekstrak daun miana fraksi chloroform mampu menggantikan peran antibiotic oxytetracycline dengan penggunaan konsentrasi dibawah 1250 µg/mL.
CITATION STYLE
Basir, B., Isnansetyo, A., Istiqomah, I., & Jabbar, F. B. A. (2020). Toksisitas Daun Miana (Coleus scutellarioides (L) Benth) Sebagai Antibakteri Pada Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei). SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science, 1(2), 56–61. https://doi.org/10.31605/siganus.v1i2.653
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.