SEBARAN SPASIAL CUMI-CUMI (Loligo Spp.) DENGAN VARIABEL SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-a DATA SATELIT MODIS AQUA DI SELAT KARIMATA HINGGA LAUT JAWA

  • Prasetyo B
  • Hartoko A
  • Hutabarat S
N/ACitations
Citations of this article
77Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Dengan mengetahui area dimana ikan bisa tertangkap dalam jumlah yang besar, kegiatan penangkapan menjadi lebih efektif. Tujuan penelitian adalah mengetahui sebaran spasial cumi-cumi per-musim pada tahun 2011 hingga 2012, mengetahui sebaran spasial parameter oseanografi  dan mengetahui korelasi antara parameter oseanografi dengan sebaran spasial cumi-cumi. Data yang digunakan adalah data suhu permukaan laut dan klorofil-a dari satelit MODIS Aqua dan data sekunder lapangan yaitu data hasil tangkapan cumi-cumi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hasil tangkapan cumi-cumi pada tahun 2011 - 2012 lebih banyak tertangkap pada musim peralihan II hingga musim barat (September-Desember) dengan nilai rata-rata hasil tangkapan setiap tahun sebesar 88 Ton dan 189 Ton. Sebaran penangkapan cumi-cumi banyak terjadi di bagian barat Laut Jawa hingga Selat Karimata. Sebaran suhu permukaan laut pada tahun 2011 musim barat lebih tinggi (24,8 - 32,1oC) dibandingkan musim timur  (24,2 - 29,4oC), dan pada tahun 2012 juga musim barat lebih tinggi (20,3 - 33,4oC) dibandingkan musim timur (24,8 - 30,1oC). Sebaran Klorofil-a  tahun 2011 musim timur lebih tinggi (0,282 - 0,459 mg/L) dibandingkan musim barat (0,304 - 0,452 mg/L), dan pada tahun 2012 juga menunjukkan sebaran klorofil-a musim timur lebih tinggi (0,352 - 0,464 mg/L) dibandingkan musim barat (0,273 - 0,458 mg/L). Analisa regresi tunggal menunjukkan nilai koefisien regresi dari distribusi klorofil-a setiap tahun (r = 0,521 - 0,446) masih memiliki hubungan dengan hasil tangkapan cumi-cumi daripada suhu permukaan laut (r = 0.221 - 0,358).  Analisa regresi ganda menunjukkan nilai (r) antara sebaran suhu permukaan laut dan sebaran klorofil-a pada musim timur sebesar r = 0,253 dan pada musim barat sebesar r = 0,416 menunjukkan bahwa musim barat memiliki hubungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan musim timur. Hubungan tersebut karena cumi-cumi yang hidup di perairan sekitar Laut Jawa dan sekitarnya tersebar karena pengaruh arus balik musiman dari angin muson yang terjadi di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Sebaran oseanografi hanya berpengaruh langsung terhadap beberapa spesies cumi-cumi.

Cite

CITATION STYLE

APA

Prasetyo, B. A., Hartoko, A., & Hutabarat, S. (2014). SEBARAN SPASIAL CUMI-CUMI (Loligo Spp.) DENGAN VARIABEL SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-a DATA SATELIT MODIS AQUA DI SELAT KARIMATA HINGGA LAUT JAWA. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 3(1), 51–60. https://doi.org/10.14710/marj.v3i1.4286

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free