Pesantren merupakan salah satu pilihan tempat untuk menimba ilmu Agama Islam. Di tengah persaingan yang semakin ketat ini pengelola pontren tentu memerlukan usaha agar pondok keberadaannya dapat terus bertahan. Untuk mempertahankan keberadaan pontren tersebut para pemilik pontren akan berusaha semaksimal mungkin mempertahankan hal tersebut, terlebih melihat kondisi sekarang semakin banyak bermunculan pontren baru yang memiliki ragam layanan pendidikan. Oleh sebab itu, para pengelola pesantren merasa perlu untuk mempertahankan nilai-nilai tersebut yakni mempertahankan budaya yang bisa jadi telah lama mengakar menjadi ciri khas identitas pontren sehingga keberadaannya tetap menjadi incaran para calon santri. Diantara cara yang dapat digunakan untuk mempertanhkan nilai tersebut adalah dengan mensosialisasikannya melalui aktivitas komunikasi. Komunikasi yang terus-menerus dilakukan dalam mentransfer nilai budaya pada akhirnya akan membentuk ciri khas pola komunikasi pontren sehingga pada akhirnya pola komunikasi memiliki peran penting dalam mempertahankan eksistensi budaya pontren khususnya pontren. Peneliti dalam hal ini akan meneliti pontren yang menjadi pionir berdiri di Pulau Bangka yang sampai saat ini masih tetap eksis walaupun ditengah mereka sudah bermunculan pontren yang lain.
CITATION STYLE
Yulista, Y. (2019). POLA KOMUNIKASI DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI BUDAYA PESANTREN DI PULAU BANGKA. Scientia: Jurnal Hasil Penelitian, 4(1), 60–84. https://doi.org/10.32923/sci.v4i1.1114
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.