Tujuan penulisan artikel ini untuk mendeskripsikan 3 hal yang meliputi fenomena tawuran antar geng remaja, faktor penyebab tawuran tawuran antar geng remaja, dan upaya penanggulangan tawuran antar geng remaja oleh Wali Nagari dan tokoh masyarakat. Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mewawancarai 11 orang informan yaitu 4 anggota geng remaja, Bhabinkamtibmas Polsek Sutera, Wali Nagari Surantih, Wali Nagari Rawang Gunung Malelo dan 4 Tokoh masyarakat, observasi selama lebih kurang 1 bulan dan 2 dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan tawuran antar geng remaja di kedua Nagari mengakibatkan kerugian materil seperti kerusakan motor pelaku tawuran dan membuat kekacauan di acara-acara keramaian. Kerugian imateril seperti lebam, luka-luka dan psikologi remaja yang rusak seperti membentuk kepribadian yang selalu menyelesaikan masalah dengan kekerasan. Faktor penyebab tawuran antar geng remaja meliputi faktor internal yaitu, prilaku agresif antar geng remaja dan rasa solidaritas yang mengikat karena rasa simpati dan empati diantara anggota geng remaja saat menghadapi musuh bersama. Faktor eksternal yaitu, lemahnya kontrol orang tua terhadap anak remajanya dan tidak adanya sanksi yang tegas terhadap gelaran orgen sampai larut malam. Upaya penanggulangan tawuran melalui musyawarah yang difasilitasi oleh Wali Nagari yang terlibat tawuran agar bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan akan tetapi bila satu pihak tidak mau berdamai maka akan dilanjutkan dengan proses hukum melalui aduan kepihak kepolisian.
CITATION STYLE
Jasman, G., & Dewi, S. F. (2019). Tawuran Remaja di Nagari Surantih dan Rawang Gunung Malelo Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Journal of Civic Education, 1(4), 429–437. https://doi.org/10.24036/jce.v1i4.348
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.