Pendangkalan dan penyempitan Laguna Segara Anakan telah mengakibatkan rentetan kejadian seperti penurunan hasil tangkapan ikan- kemiskinan penduduk – degradasi hutan mangrove akibat penebangan liar. Keadaan ini sudah pada tingkat yang kritis, sehingga dikhawatirkan potensi-potensi tersebut hanya tinggal kenangan. Upaya perbaikan dan peningkatan kualitas kawasan telah dilakukan oleh pemerintah, namun hasilnya belum optimal. Salah satu faktor terpenting dari masalah ini adalah tingkat partisipasi masyarakat di daerah hulu dari Daerah Aliran Sungai yang bermuara ke Laguna Segara Anakan, dalam berinteraksi dengan lingkungan (lahan) dimana mereka tinggal. Tujuan penelitian ini adalah ingin menyempurnakan bentuk-bentuk partisipasi masyarakat yang lebih tepat dan efektif bagi usaha konservasi di ligkungan kawasan hulu DAS secara keseluruhan. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah (1) Seberapa besar tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi terkait dengan ekosistem Laguna Segara Anakan? (2) Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dilakukan terhadap upaya konservasi di lingkungannya? (3) Apakah ada perbedaan bentuk partisipasi antara masyarakat di Kecamatan Padaherang dengan Cimanggu? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dan analisis penelitian dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian adalah secara keseluruhan, tingkat partisipasi masyarakat di kedua wilayah belum menunjukkan tingkat partisipasi sebagaimana yang diharapkan, hal tersebut ditunjukkan oleh tingkat persentase yang masih rendah dari seluruh variabel partisipasi, namun demikian secara parsial menunjukkan sebagai berikut: (1) Terkait dengan ide atau gagasan dalam rencana kegiatan konservasi ini cukup baik ditunjukkan oleh penduduk di kecamatan Cimanggu. Hal tersebut dimungkinkan karena terkait dengan tingkat pendidikan penduduk dan tingkat pengetahuan penduduk, dimana penduduk dengan tingkat pendidikan tinggi lebih banyak terdapat di Cimangu dari pada Padaherang; (2) Bentuk partisipasi barang, proporsi tertinggi terdapat di kecamatan Cimanggu yaitu pada kegiatan penghijauan hutan. Akan tetapi nilai persentasi yang tinggi di kecamatan Padaherang yaitu pada kegiatan sosialisasi konservasi; (3) Bentuk partisipasi uang bila dilihat secara keseluruhan kecamatan Cimanggu yang paling tinggi; (4) Bentuk partisipasi tenaga yang tinggi, juga diperlihatkan oleh kecamatan Cimanggu Hal ini dimungkinkan karena jumlah penduduk Cimanggu yang lebih besar daripada kecamatan Padaherang; (5)Namun di kecamatan Padaherang dalam kegiatan penyediaan prasarana kesehatan memilki nilai yang tinggi,hal tersebut dimungkinkani terjadi karena masyarakatnya lebih apresiasi tentang kesehatan; (6) Berhubungan dengan keahlian masyarakat identik dengan pendidikan yang dimilki.oleh setiap individu. Dalam bentuk keahlian posisi yang tinggi di kecamatan Padaherang yaitu pada kegiatan penanaman lahan pekarangan sedangkan di kecamatan Cimanggu pada kegiatan menjaga kebersihan lingkungan; (7) Partisipasi dalam bentuk sosial, di kecamatan Padaherang masyarakat memiliki tingkat partisipasi yang lebih tinggi dalam memfasilitasi/menjaga fasilitas pendidikan sedangkan dikecamatan Cimanggu masyarakat lebih berpartisipasi dalam menjaga keberadaan hutan hal ini disebabkan karena fasilitas pendidikan di Cimanggu lebih sedikit dibandingkan dengan Padaherang.
CITATION STYLE
Mulyadi, A. (2016). PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENDUKUNG PROGRAM KONSERVASI LINGKUNGAN LAGUNA SEGARAANAKAN. Jurnal Geografi Gea, 9(1). https://doi.org/10.17509/gea.v9i1.1682
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.