TB Multi Drug Resisntance adalah TB dengan resistensi terjadi dimana Micobacterium tuberculosis resisten terhadap rifampisin dan isoniazid dengan atau tanpa obat anti TB lainnya, Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe TB MDR sebanyak 8 kasus. Gagalnya pengobatan TB MDR adalah penderita tidak mau minum obat secara teratur dalam waktu yang lama.Keluarga mempunyai peranan yang besar untuk mendukung, dan selalu siap memberikan dukungan agar penderita rutin minum obat dan teratur dalam pengobatan. Tujuan penelitian ini menguraikan dukungan keluarga pada pengobatan penderita TB MDR yang tinggal di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan 6 informan yang mewakili keluarga. Intrumen pengumpulan data adalah peneliti sendiri serta alat penunjang seperti panduan wawancara, catatan lapangan dan alat perekam. Uji keabsahan data meliputi uji credibility,transferability, dependability dan confimability. Hasil penelitian ditemukan 3 tema yang meliputi Dukungan emosional, dukungan informasi dan dukungan penghargaan.Dari 3 tema menunjukkan bahwa sebagian besar penderita mendapatkan dukungan dari keluarga secara maksimal dengan melibatkan ekspresi rasa empati, peduli, sehingga dapat memberikan rasa nyaman.Selain itu dukungan yang diberikan berupa ungkapan penghargaan positif terhadap ide, disampaikan dalam pemecahan masalah, memberikan usul, saran, petunjuk serta pemberian informasi.Kesimpulan dukungan keluarga, petugas kesehatan serta pemegang program dapat menumbuhkan semangat penderita untuk tetap optimis menjalani pengobatan TB MDR hingga mencapai kesembuhan. Multy Drug Resistance TB is TB with resistance occuringin which Microbacterium tuberculosis is resistance to rifampicin and isoniazid with or without other anti TB drugs. Data from the Health office of Sangihe Island Regency, TB MDR were 8 cases. The failureof MDR TB treatment is that the patient does not want to take medication regularly for a long time. The family has a big part to support and to provide to patient take medicine regularly. The purpose of this study to describe family supporting treatment multi drug resistance pulmonery TB of patient in the working area of health deparment sangihe island. Qualitative research method with aphenomenological approach. The sampling technique was purposive sampling with 6 informants represent the family. The data collection instrument was the researcher himself as interview guider, field notes and recording devices. Data validity tesis include credibility, transferability, dependability and confimability tests. The results of the study 3 themes including emotional support, information support and appreciation support. Of the 3 themes were showed that most of the sufferers had supported from their family by involed expressions of emphaty, caring so they can provide a sense of comfort. In addition, the support provided were in the from of expressions of positive appreciation for ideas, conveyed in problem solving, giving, suggestions, insttructions, and information. Conclusion family support, health workers and program holders can foster patient enthuasiams to remain optimistic abaut undergoing MDR TB treatment to achieve recovery.
CITATION STYLE
Kalengkongan, D. J., Wuaten, G. A., & Lalombo, A. S. (2020). DUKUNGAN KELUARGA PADA PENGOBATAN PENDERITA TB PARU MULTI DRUG RESISTANCE YANG TINGGAL DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE. Jurnal Ilmiah Sesebanua, 4(2), 57–63. https://doi.org/10.54484/jis.v4i2.252
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.