Model PBL (Problem Based Learning) digadang-gadang menjadi salah satu alternative inovasi pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Meski banyak yang menerapkan, namun kualitas pendidikan tidak banyak kemajuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan model pembelajaran PBL di sekolah. Metode kualitatif digunakan pada penelitian ini dengan subjek penelitian 8 mahasiswa PPG dalam jabatan program studi pendidikan matematika Universitas PGRI Madiun tahun 2023. Pengumpulan data dilakukan berdasar data RPP, wawancara, dan video pembelajaran. Analisis data menggunakan triangulasi metode, paparan data, interpretasi, reduksi data, pengkodean, dan kategorisasi sehingga dapat ditarik kesimpulan. Diperoleh beberapa hasil penelitian. Pada tahap orientasi peserta didik pada masalah, masalah yang diberikan oleh guru tidak sesuai kriteria. Pada tahap mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, peserta sudah disetting sehingga tidak terjadi pengorganisasian. Pada tahap membimbing penyelidikan individu maupun kelompok, peserta didik tidak melakukan penyelidikan individu maupun kelompok. Pada tahap mengembangkan dan menyajikan hasil karya, peserta didik hanya merepresentasikan hasil karya dalam kelas. Pada tahap menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, umumnya, yang dilakukan oleh guru adalah mempertanyakan ke peserta didik terkait pembelajaran atau kesulitan yang dihadapi peserta selama pembelajaran. Guru sebaiknya dapat menerapkan tahapan PBL dengan lebih optimal.
CITATION STYLE
Darmadi, Budiono, B., & Nartini, N. (2024). Analisis Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) di Sekolah. MARAS: Jurnal Penelitian Multidisiplin, 2(1), 130–137. https://doi.org/10.60126/maras.v2i1.148
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.