Remaja di era digitalisasi tidak dapat dipungkiri sudah menjadi dekat dengan dunia digital khususnya penggunaan smartphone. Smartphone menjadi bagian dalam keseharian remaja yang sering digunakan untuk kepentingan tertentu. Penggunaan smartphone yang melebihi batas yaitu empat jam dalam sehari mengakibatkan adiksi. National Information Society Agency South Korea mengungkapkan bahwa adiksi smartphone sekitar 8,4% dan menurut Kim, adiksi smartphone adalah penggunaan yang berlebihan pada smartphone dan melibatkan diri secara mendalam akan sesuatu hal yang menimbulkan ketergantungan, sehingga akan berdampak tidak baik bagi remaja seperti tidak dapat mengontrol diri dan kecemasan psikologis (Hasanah et al .,2020). Penggunaan smartphone juga erat hubungannya dengan pengunaan internet, berdasarkan penelitian dari Kemkominfo terhadap 400 anak dan remaja di Indonesia, di dapati bahwa sebanyak 98% dari remaja mengetahui tentang internet dan 79.5% remaja pengguna internet (Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, 2014). Akibatnya, banyak dari mereka yang secara tidak sengaja terpapar oleh konten pornografi (Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, 2014). Para remaja juga ditemukan sebagai populasi yang mendominasi penggunaan sosial media. Penggunaan sosial media yang berlebihan dapat membawa dampak negatif bagi remaja, salah satunya adalah perilaku kecanduan jejaring sosial (Pratikto & Kristanty, 2018).
CITATION STYLE
Nadia Rani, E., Sulistiawan, I., Dwi Yunita, R., Alif Ifsyaussalam, R., Ariyani, V., & Dwi Wijaya, Y. (2022). Pentingnya Self Love Serta Cara Menerapkannya Dalam Diri. Science and Education Journal (SICEDU), 1(2), 480–486. https://doi.org/10.31004/sicedu.v1i2.70
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.