Rendahnya pertumbuhan ekonomi akibat krisis ekonomi yang terjadi menyebabkan meningkatnya insiden kemiskinan di negara ini. Peningkatan insiden kemiskinan sangat mungkin berlangsung melalui kenaikan harga-harga (khususnya komoditi makanan) karena depresiasi rupiah yang drastis, kontraksi sektor formal yang kemudian berakibat pada menjamurnya kebangkrutan usaha-usaha ekonomi, meningkatnya pengangguran terbuka dan memburuknya prospek pasar kerja di sektor informal perkotaan, melemahnya permintaan barang dan jasa, serta penurunan drastis produksi pertanian. Kesemuanya itu pada gilirannya berakibat pada penurunan tingkat pendapatan dan daya beli sebagian besar penduduk, khususnya kelompok dengan pendapatan rendah, baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan. Rendahnya daya beli masyarakat terhadap makanan menyebabkan semakin besarnya masalah gizi (gizi buruk) khususnya pada anak usia bawah Lima tahun (balita).
CITATION STYLE
M.Si, Y. S. P. (2007). KETERKAITAN ANTARA PERTUMBUHAN EKONOMI, KEMISKINAN, DAN STATUS GIZI BALITA DI INDONESIA. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 13(65), 287–299. https://doi.org/10.24832/jpnk.v13i65.337
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.