Latar Belakang: Deksametason sering digunakan untuk pencegahan dan pengobatan mual dan muntah pascaoperasi, mengurangi tingkat keparahan nyeri postoperatif dan kebutuhan analgesik. Penelitian untuk mengetahui efek deksametason terhadap durasi rokuronium ini akan menguntungkan pada pasien yang memiliki kontraindikasi diberikannya reversal neostigmin ataupun atropin. Tujuan: Mengetahui hubungan antara pemendekan durasi rokuronium dengan pemberian premedikasi deksametason dibandingkan dengan plasebo pada pasien yang menjalani prosedur dengan anestesi umum intubasi dengan menggunakan agen blokade muskular rokuronium di GBST RSUP Dr Sardjito. Metode: Desain penelitian ini adalah uji klinis randomisasi eksperimental dengan ketersemaran ganda (double blind). Sampel dipilih menggunakan metode non-probability sampling dengan cara konsekutif selama 3 bulan. Sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok premedikasi deksametason dan kelompok yang mendapatkan plasebo NaCl 0,9%. Pemantauan waktu dimulai setelah TOF menunjukkan angka 0 hingga mencapai TOF 0,9. Hasil: Penelitian dilakukan terhadap 58 subjek penelitian. Data numerik dianalisis menggunakan independent T test dan data kategorikal menggunakan chi square. Didapatkan premedikasi deksametason memendekkan durasi rokuronium, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai TOF 0,9 adalah 111±14.33 menit dibandingkan 123±14.57 menit pada populasi kelompok plasebo (P = 0,003). Kesimpulan: Premedikasi deksametason memperpendek durasi rokuronium dibandingkan pemberian plasebo pada anestesi umum intubasi.
CITATION STYLE
Adi, D. W. K., Uyun, Y., & Apsari, R. K. F. (2020). EFEK PEMBERIAN PREMEDIKASI DEKSAMETASON TERHADAP DURASI ROKURONIUM DIBANDING PLACEBO PADA ANESTESI UMUM INTUBASI. Jurnal Komplikasi Anestesi, 7(2), 1–8. https://doi.org/10.22146/jka.v7i2.7447
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.