Anxiety has become a problem that everyone has, and one of the reasons people worry is because they are recovering in a hospital. According to data 75%-85% of people will feel anxious before and after surgery. This Anxiety Healing Space project aims to reduce the level of anxiety felt by hospital patients and their families and the community around the site. Not only reducing anxiety levels, this project also aims to educate the public about the dangers and how to deal with anxiety through palliative education and geriatric education. The design of this project takes a therapeutic architecture system by utilizing architecture as a healing or recovery tool for the users of this project. Utilizing the shape grammar method to achieve a therapeutic architecture. From this method, several important points emerge, namely: spatial experience, building form, and connection with nature. The application of the method to building design is reflected in the following ways: (1) green space is the best place for recovery, (2) the arch-dominated form of the building prioritizes the comfort of the user's vision, (3) the application of natural roofs made of green plants, (4) utilizing nature as a barrier between spaces, and (5) utilizing natural light for lighting at several points to save energy. Keywords: Healing for anxiety; therapeutic architecture AbstrakKecemasan sudah menjadi masalah yang dimiliki setiap orang, dan salah satu alasan orang cemas karena berada dalam pemulihan di rumah sakit. Menurut data 75%-85% orang akan merasa cemas sebelum dan sesudah operasi. Proyek Ruang Pemulihan Kecemasan ini bertujuan untuk mengurangi tingkat kecemasan yang di rasakan pasien rumah sakit maupun keluarga dari pasien serta masyarakat sekitar tapak. Bukan hanya mengurangi tingkat kecemasan, proyek ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya dan cara mengatasi kecemasan melalui edukasi paliatif dan edukasi geriatri. Perancangan proyek ini mengambil konsep therapeutic architecture dengan memanfaatkan arsitektur sebagai alat penyembuhan atau pemulihan bagi pengguna proyek ini. Memanfaatkan metode shape grammar untuk mencapai arsitektur yang therapeutik. Dari metode tersebut muncul beberapa poin penting, yaitu: pengalaman ruang, bentuk bangunan, dan keterkaitan dengan alam. Penerapan metode terhadap desain bangunan terpancar dalam beberapa hal sebagai berikut: (1) ruang hijau menjadi tempat pemulihan tebaik, (2) bentuk bangunan yang didominasi lengkungan mengutamakan kenyamanan penglihatan pengguna, (3) penerapan atap-atap natural dari tanaman hijau, (4) pemanfaatkan alam sebagai pembatan antar ruang, serta (5) pemanfaatkan cahaya alami untuk penerangan di beberapa titik untuk menghemat energi.
CITATION STYLE
Toliu, F. N., & Huwae, S. (2022). PENDEKATAN ARSITEKTUR TERAPEUTIK TERHADAP RUANG PEMULIHAN KECEMASAN DI KAMAL, JAKARTA BARAT. Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa), 4(1), 23. https://doi.org/10.24912/stupa.v4i1.16862
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.