Dalam penanggulangan bencana diperlukan peran relawan pada saat tidak terjadi bencana, saat terjadi bencana, dan pasca bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran relawan PMI dalam penanggulangan bencana erupsi Gunung Kelud di Kabupaten Blitar. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran relawan PMI dalam penanggulangan bencana erupsi Gunung Kelud di Kabupaten Blitar pada saat tidak terjadi erupsi, saat terjadi erupsi dan pasca erupsi. Metode dalam penelitian menggunakan rancangan deskriptif. Populasi dalam penelitian adalah semua relawan PMI Kabupaten Blitar baik tenaga sukarela (TSR) maupun kors sukarela (KSR) pada tahun 2016 sebanyak 150 relawan dan besar sampel yang diambil adalah sebanyak 30 orang menggunakan teknik Purposif Sampling. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa 60% relawan PMI memiliki peran cukup dalam penanggulangan bencana erupsi Gunung Kelud di Kabupaten Blitar. Peran relawan PMI pada saat tidak terjadi erupsi dikategorikan cukup yaitu 50%, pada saat terjadi erupsi dikategorikan baik yaitu 63,3%, dan pasca erupsi dikategorikan kurang yaitu 56,7%. Rekomendasi dari penelitian ini bagi relawan PMI untuk meningkatkan kerjasama maupun komunikasi dengan BPBD maupun pihak yang terkait agar peran relawan lebih optimal khususnya pada saat pasca bencana.
CITATION STYLE
Anam, A. K. (2018). PERAN RELAWAN DALAM PENANGGULANGAN BENCANA ERUPSI GUNUNG KELUD DI KABUPATEN BLITAR. Journal of Borneo Holistic Health, 1(2). https://doi.org/10.35334/borticalth.v1i2.493
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.