EFEKTIFITAS PERMAINAN KEARIFAN BUDAYA LOKAL DIBANDINGKAN NEUROFEEDBACK TERHADAP PENURUNAN DERAJAT DEPRESI PADA PASIEN DEPRESI PASCA SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. SOEROJO MAGELANG

  • DW S
  • Agusno M
  • Yuliani S
N/ACitations
Citations of this article
25Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Latar Belakang: Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat, dengan kekambuhan berulang. Pasien seringkali mengalami gejala depresi. Perasaan putus asa akan kondisi penyakitnya yang tidak kunjung sembuh membuat pasien terpuruk dan kehilangan keyakinan terhadap masa depannya. Konsumsi obat terus menerus yang menimbulkan rasa bosan dan menurunkan tingkat kepatuhan sangat mengganggu proses kesembuhan pada pasien skizofrenia. Banyaknya jumlah obat yang harus mereka konsumsi, akan memperberat depresi, berisiko melakukan tindakan bunuh diri. Terapi permainan kearifan budaya lokal dan neurofeedback merupakan salah satu tatalaksana nonfarmakoterapi yang dapat digunakan terhadap depresi pada pasien pasca skizofrenia. Tujuan: Untuk menganalisis efektifitas terapi permainan kearifan budaya lokal dibandingkan neurofeedback terhadap penurunan derajat depresi pada pasien depresi pasca skizofrenia di RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang. Bahan dan Cara: Jenis penelitian eksperimental semu dengan rancangan pretest dan post test control design. Subyek penelitian adalah pasien depresi pasca skizofrenia di RSJ Prof.Dr. Soerojo Magelang Alat penelitian yang dipergunakan adalah: (1) peralatan permainan kearifan budaya lokal; (2) alat elektromedik neurofeedback; (3) Beck Depression Inventory (BDI); (4) kuesioner sosio-demografi. Responden dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu: kelompok yang diberi perlakuan permainan kearifan budaya lokal, kelompok yang diberi neurofeedback, kelompok yang diberi permainan kearifan budaya lokal dan neurofeedback, dan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan. Efektifitas perlakuan diukur melalui pembandingan data derajat depresi sebelum perlakuan dengan data derajat depresi setelah perlakuan. Teknik analisis statistik yang dipergunakan adalah F-test dan 2-test, dengan  = 5%. Hasil: Terjadi penurunan skor depresi yang signifikan pada kelompok responden yang diberi perlakuan permainan kearifan budaya lokal (-61,6%; Fh = 336,135; p < 0,01), neurofeedback (-64,8%; Fh = 265,283; p < 0,01), gabungan permainan kearifan budaya lokal dan neurofeedback (-74,5%; Fh = 397,093; p < 0,01), maupun pada kelompok kontrol (-47,4%; Fh = 106,333; p < 0,01). Kesimpulan: Pemberian permainan kearifan budaya lokal dan neurofeedbak merupakan metode yang efektif untuk menurunkan derajat depresi pada pasien depresi pasca skizofrenia di RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang.

Cite

CITATION STYLE

APA

DW, S., Agusno, M., & Yuliani, S. (2016). EFEKTIFITAS PERMAINAN KEARIFAN BUDAYA LOKAL DIBANDINGKAN NEUROFEEDBACK TERHADAP PENURUNAN DERAJAT DEPRESI PADA PASIEN DEPRESI PASCA SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. SOEROJO MAGELANG. Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana, 1(3), 153. https://doi.org/10.21460/bikdw.v1i3.27

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free