Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang disebabkan oleh resistensi insulin, akibatnya akan terjadi ketidakseimbangan gula dalam darah sehingga mengakibatkan peningkatan kadar konsentrasi glukosa. Moringa oleifera Lam sebagai terapi komplemen mempunyai efek antidiabetik dan antihiperglikemik serta mengevaluasi fruktosamin sebagai salah satu alternatif indikator diabetes Tujuan: mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera Lam.) terhadap kadar fruktosamin pada tikus diabetes melitus. (Rattus norvegicus) diinduksi oleh streptozotocin-nicotinamide. Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratoris dengan true experimen post test only dengan menggunakan 30 ekor tikus yang dibagi menjadi 6 kelompok dan diberi pemberian ekstrak etanol kelor (100, 200, 300 mg/kgBB) dan metformin sebagai kontrol positif, tidak ada pemberian untuk kontrol negatif dan normal. kelompok. Hasil: Rata-rata kadar fruktosamin terendah pada kelompok perlakuan yang diberi ekstrak daun kelor adalah 300 mg/kg BB dengan nilai 280,145 nmol/L. Uji one-way anova menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (p<0,05). Hasil post hoc test menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kelompok negatif (p<0,05). Simpulan: Ekstrak etanol daun kelor dengan dosis 300 mg/kgBB paling efektif menurunkan kadar fruktosamin pada tikus model diabetes melitus.
CITATION STYLE
Wibowo, N. P. H., Karita, D., Bahar, Y., & Kusumawinakhyu, T. (2024). Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) Terhadap Kadar Fruktosamin Pada Tikus Model Diabetes Melitus Yang Diinduksi Streptozotocin-Nicotinamide. Muhammadiyah Journal of Geriatric, 4(2), 181. https://doi.org/10.24853/mujg.4.2.181-188
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.