Kemudahan akses Internet bagi masyarakat belum diikuti dengan kemampuan untuk memanfaatkannya secara konstruktif. Program jurnalisme warga bisa menjadi salah satu sarana untuk memanfaatkan Internet, khususnya melalui media sosial, untuk program-program pemberdayaan sosial di pedesaan. Keberadaan Internet telah mendorong gairah baru praktik jurnalisme warga. Penelitian ini menelaah praktik jurnalisme warga di Kabupaten Brebes yang memanfaatkan Blog dan Facebook untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat desa. Tujuan penelitian ini adalah menyajikan model pemanfaatan media sosial sebagai praktik jurnalisme warga untuk pemberdayaan masyarakat pedesaan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengambilan data berupa analisis isi media, wawancara mendalam, dan diskusi kelompok terarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agenda jurnalisme warga paralel dengan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Para jurnalis warga menggunakan istilah “Story of Change” sebagai indikator kinerja mereka dalam memberdayakan masyarakat. Perubahan ini didorong oleh opini publik yang mereka ciptakan, melalui strategi publikasi yang mencakup tiga agenda, yakni to inform, to promote, dan to advocate. Perubahan diciptakan dengan melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat secara umum, baik melalui kebijakan resmi pihak yang berwenang ataupun dukungan dana dari masyarakat (crowd funding). Simpulan penelitian ini keberdayaan masyarakat ditunjukkan secara individual maupun sosial. Secara individual, para jurnalis warga merasa lebih percaya diri dan bertumbuh secara pengetahuan.
CITATION STYLE
Santoso, E. (2019). Peran jurnalisme warga dalam pemberdayaan masyarakat desa. Jurnal Kajian Komunikasi, 7(2), 224. https://doi.org/10.24198/jkk.v7i2.19601
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.