Rimpang Temulawak atau Curcuma xanthorriza Roxb. adalah tanaman yang dikenal luas oleh masyarakat sebagai obat tradisional. Rimpang temulawak mengandung kurkumin dan xanthorrizzol, yang diketahui mampu mempercepat penutupan luka di kulit dan juga memiliki efek antibakteri dan antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui efektifitas perasan rimpang temulawak terhadap percepatan penutupan luka sayat pada tikus putih. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan subyek 10 ekor tikus putih yang dibagi dalam 2 kelompok perlakuan yaitu kelompok yang diberi perasan temulawak dan kelompok kontrol negatif yang tidak diberi perlakuan. Data dikumpulkan dengan mengukur panjang luka tikus menggunakan alat ukur penggaris dan dihitung persentasi penutupan luka. Data dianalisis menggunakan analisis regresi linear dan nilai slope (b) dinyatakan sebagai kecepatan penutupan luka. Hasil penelitian ini, menunjukan bahwa rimpang temulawak mampu mempercepat penutupan luka sayat sebesar 15,262%/hari dibandingkan kelompok yang tidak diberi perlakuan sebesar 13,54%/hari. Kata Kunci: Perasan Rimpang Temulawak, Luka Sayat, Percepatan Penutupan Luka, Sediaan Sederhana, Obat Tradisional Indonesia Curcuma xanthorrhiza Roxb. is a plant that is widely known by the community as traditional medicine. The rhizome of C. xanthorrhiza contains curcumin and xanthorrhizol, which are known to be able to accelerate wound healing on the skin and also has antibacterial and anti-inflammatory effects. This study was aimed to determine the effectiveness of C. xanthorriza rhizome on the acceleration of incision wound healing on white rats. This study was an experimental study, with 10 white rat subjects divided into two treatment groups, namely the treatment group which was given by C. xanthorriza rhizome and the negative control group that was not treated. Data were collected by measuring rat wound length using a ruler and calculating the percentage of wound healing. By using linear regression analysis and the value of the slope (b) is expressed as the acceleration of wound healing. The results of the study showed that C. xanthorrhiza rhizome was able to accelerate incision wound healing by 15.262% / day compared to the untreated group of 13.54% / day.
CITATION STYLE
Barung, E. N., Wungow, R., & Kalonio, D. E. (2021). Percepatan Penutupan Luka Sayat pada Tikus Putih Akibat Pemberian Perasan Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Jurnal Pharmascience, 8(1), 1. https://doi.org/10.20527/jps.v8i1.9333
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.