Kementerian Pekerjaan Umum khususnya Dinas Bina Marga merupakan bagian yang bertanggung jawab atas pembangunan jalan di seluruh Indonesia. Namun, beberapa jalan yang dibangun oleh Dinas Pekerjaan kurang mendapat perawatan dan perbaikan. Perbaikan yang dilakukan seringkali tidak tepat sasaran atau kurangnya informasi tentang jalan yang rusak, dengan begitu maka penggunaan metode SAW untuk mengambil keputusan yang tepat saat memilih prioritas perbaikan. Kondisi jalan merupakan faktor yang mempengaruhi kenyamanan pengguna jalan dan juga merupakan faktor yang menjadi alasan banyaknya kecekalaan lalu lintas. Banyaknya masalah kondisi jalan menjadi suatu kendala yang tidak dapat dipungkiri dari setiap wilayah di Indonesia begitu juga di Provinsi Riau. Terdapat beberapa faktor yang mengakibatkan suatu jalan mengalami kerusakan diantaranya adalah jalan yang dilewati oleh kendaraan dengan bobot yang tidak seharusnya seperti bus dan truk besar. Data yang akan di pakai dalam penentuan prioritas perbaikan adalah daya yang telah di kumpulkan dengan bagian yang bertanggung jawab dalam kegiatan pemeliharaan jalan Provinsi Riau. Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang adakata kunci dari makalah tersebut dalam daftar kata kunci. Kemudian dilanjutkan dengan teks utama makalah.
CITATION STYLE
Saputra, A. (2022). Identifikasi Penentuan Perbaikan Jalan Rusak dengan Skala Prioritas pada Dinas Pekerjaan Umum Menggunakan Metode SAW. Jurnal Informasi Dan Teknologi, 195–199. https://doi.org/10.37034/jidt.v4i4.232
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.