Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial, regulasi emosi dan resiliensi keluarga penderita skizofrenia. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan kuesioner Social Support Index (SSI), Cognitive Emotion Regulation Questionnaire (CERQ) dan Family Resilience Assessment Scale (FRAS). Hasil penelitian adalah adanya hubungan yang signifikan antara dukungan sosial, regulasi emosi dan resiliensi pada 60 orangtua pasien yang menjalani rawat inap ulang dengan diagnosis skizofrenia. Hasil dari keeratan hubungan tersebut ditunjukkan melalui nilai koefisien regresi linier berganda (R=0.596, p<0.05). Koefisien determinasi (R2=0.355, p<0.05) menunjukkan secara bersama-sama variable dukungan sosial dan regulasi emosi dapat mempengaruhi variabel resiliensi keluarga sebesar 35.5%. Sumbangan relatif dukungan sosial terhadap resiliensi keluarga adalah sebesar 20.9% dan sumbangan relatif regulasi emosi sebesar 14.6%. Temuan dari penelitian ini menunjukkan besarnya peran dukungan sosial dan regulasi emosi terhadap resiliensi keluarga penderita skizofrenia, sehingga para praktisi dapat memfokuskan pada faktor protektif untuk meningkatkan resiliensi keluarga.
CITATION STYLE
Poegoeh, D. P., & Hamidah, H. (2016). Peran Dukungan Sosial Dan Regulasi Emosi Terhadap Resiliensi Keluarga Penderita Skizofrenia. INSAN Jurnal Psikologi Dan Kesehatan Mental, 1(1), 12. https://doi.org/10.20473/jpkm.v1i12016.12-21
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.