Virus Covid-19 menyebar melalui transmisi droplet dan aerosol yang melayang dalam ruangan atau menempel di permukaan benda. Penyebaran ini menyebabkan orang terpapar pada risiko dan kecepatan tinggi. Sterilisasi ruangan dengan penyemprotan, fogging atau penyinaran UV-C merupakan upaya mencegah transmisi virus. Kegiatan sterilisasi membutuhkan biaya, waktu, tenaga serta dapat memunculkan potensi kelalainan, maka kebutuhan perangkat sterilisasi yang otonom, terjadwal, efektif, ekonomis, dan terpantau secara daring menjadi relevan. Penelitian ini mengembangkan prototipe sistem sterilisasi dengan pendeteksi keberadaan manusia berbasis IoT. Metode penelitian menggunakan teknik rekayasa perangkat keras dan pengembangan perangkat lunak extreme programming. Perangkat keras dibangun dari modul IoT, sensor, penampil, catu daya dan sterilisasi. Sedangkan perangkat lunak berupa firmware sterilisasi dan aplikasi telepon pintar. Firmware sterilisasi berfungsi sebagai pengelolaan perangkat sterilisasi, penjadwalan sterilisasi, sensor keberadaan dan akses jaringan internet. Aplikasi telepon pintar berfungsi untuk interaksi antara perangkat sterilisasi dan pengguna secara daring. Prototipe sistem sterilisasi ini mampu mendeteksi keberadaan manusia hingga jarak 6,01 meter dengan dua ragam sterilisasi yang dapat diprogram dan dioperasikan secara daring melalui telepon pintar.
CITATION STYLE
Sholeh, A., Sudarmana, L., & Suharto, B. H. (2023). Sistem Sterilisasi Ruangan Dengan Pendeteksi Keberadaan Berbasis Internet of Things. Techno.Com, 22(3), 769–782. https://doi.org/10.33633/tc.v22i3.8545
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.